Berapaperangkat pakaian upacara perkawinan yang digunakan calon none mantu pada acara resepsi 7. Siapa dan berapa banyak undangan. Salah satu adat yang umumnya masih dipakai yaitu ngedelengin/proses pendekatan antar calon. Prosesi melamar juga masih dipakai dalam kebudayaan betawi masa kini, dimana pada prosesi melamar ini juga pria yang
Dalam sebuah ritual, angklung buhun berfungsi menciptakan suasana magis dan sakral Bentuk angklung buhun tidak berbeda dengan angklung, tetapi terdapat hiasan batang padi di atasnya Angklung buhun menjadi instrumen pengiring dalam upacara seren taun Buhun bermakna tua atau kuno, karena diduga muncul bersamaan dengan terbentuknya masyarakat Badui Angklung buhun merupakan benda pusaka yang hanya digunakan dalam ritual adat Upacara adat seren taun merupakan salah satu tradisi dalam masyarakat Sunda Banten yang kental dengan nuansa magis dan sakral. Nuansa sakral ini terbentuk oleh tahapan ritual yang khidmat dalam iringan suara instrumen musik yang mengiringinya. Di antara instrumen musik pengiring prosesi adat seren taun, terdapat alat musik bambu yang disebut angklung buhun. Instrumen ini dipercaya berasal dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Buhun sendiri dalam bahasa Sunda berarti tua atau kuno. Nama ini memanifestasikan sejarah panjang keterikatan masyarakat Baduy dengan instrumen pusaka ini. Menurut sejarah, angklung buhun muncul hampir bersamaan dengan terbentuknya masyarakat Baduy itu sendiri. Karena itulah, kesenian ini dianggap memiliki makna penting dalam mempertahankan eksistensi masyarakat Baduy. Dari segi bentuk, angklung buhun tidak memiliki perbedaan mencolok dari angklung pada umumnya. Suaranya pun kurang lebih sama. Sedikit perbedaan hanya pada pernak-pernik yang terdapat di sisi atas bingkai angklung ini. Angklung buhun biasanya dilengkapi dengan batang padi yang diikat secara berkelompok atau rumbai-rumbai dedaunan. Berbeda dari alat musik angklung pada umumnya, angklung buhun merupakan pusaka masyarakat adat yang digunakan secara spesifik dalam ritual adat. Karena itulah, saat ini cukup sulit menemukan kelompok kesenian atau sanggar yang mementaskan angklung buhun. Kecuali dalam penyelenggaraan ritual adat seperti seren taun, kesenian ini jarang sekali ditemui di tengah masyarakat. Artikel Terkait
Menurutadat Jawa Gaya Yogyakarta , bentuk rangkaian tata cara dalam pelaksanaan upacara pernikahan khususnya yang berhubungan dengan pemakaian batik tradisional sebagai salah satu alat perlengkapannya menurut A. N Suyanto dalam Sejarah Batik Yogyakarta (2002) adalah sebagai berikut: a. Tarub
Ngunduh mantu adalah sebuah tradisi yang membuat momen pernikahan terlihat spesial dan juga unik. Ngunduh mantu sendiri sering dijadikan sebuah prosesi pelengkap bagi pernikahan adat Jawa dan juga adat ngunduh mantu sendiri bukanlah sebuah kewajiban, namun banyak orang yang tetap ingin menyelenggarakan salah satu dari prosesi pernikahan adat tradisional mantu adalah sebuah pesta lanjutan. Pesta ini dijadikan momentum sebagai cara keluarga pengantin pria untuk memberi tahu kepada sanak saudara atau tetangga bahwa mereka memiliki anggota keluarga baru yaitu pengantin dilihar dari bahasa, ngunduh dalam Bahasa Jawa memiliki arti panen atau memanen. Sementara mantu adalah menantu. Jadi ngunduh mantu berarti memanen mantu. Artinya keluarga laki-laki mempunyai mantu perempuan dari anak laki-lakinya. Dalam praktiknya, mungkin satu daerah dengan daerah lainnnya di Jawa berbeda satu sama lainnya dalam mengadakan acara. Meski demikian, prosesinya tidak akan berbeda ngunduh mantu ini dilakukan oleh pasangan yang keluarganya tinggal secara berjauhan. Tradisi ini pun dilakukan 5 har setelah resepsi pernikahan tradisi ini biasanya digelar lebih sederhana jika dibandingkan dengan pesta resepsi. Lalu, apa saja sih prosesi ngunduh mantu yang biasa dilaksanakan? Ini dia!Baca Juga Mengharukan, 5 Artis Ini Memilih Tidak Menikah Lagi Setelah Suami MeninggalRangkaian Prosesi Ngunduh MantuFoto Ngunduh Mantu Foto beberapa rangkaian yang perlu dilakukan dalam prosesi ngunduh mantu. Dilansir dari Mahligai Indonesia, berikut rangkaian yang perlu dilakukan agar tradisi ini terasa pertama yang perlu dilakukan biasanya dari kehadiran keluarga pengantin perempuan serta pasangan yang baru menikah. Sepasang pengantin dan kedua orang tua pengantin wanita beserta rombongan hadir di rumah besan orangtua pengantin pria, diiringi Gendhing Boyong kedua yang akan dilakukan adalah penyambutan pengantin dan juga keluarga perempuan. Orang tua pengantin pria menyambut kehadiran besan orang tua pengantin wanita bersama kedua pengantin. Ibu pengantin pria segera melingkarkan kain motif Sidomukti atau sejenisnya di bahu kedua mempelai. Selanjutnya berjabat tangan dengan besan. Rangkaian prosesi diiringi Gending Boyong pun tidak boleh dilupakan, ya. Kedua mempelai diiringi kedua orang tua menuju pelaminan. Sebelum kedua mempelai duduk dipelaminan, terlebih dahulu melakukan sungkem ke kedua orang terakhir, kedua mempelai duduk di pelaminan, diapit kedua orang tua. Kedua orangtua mempelai pria selaku pemangku hajat duduk di sebelah kanan pengantin. Sementara kedua orang tua mempelai wanita duduk di sebelah kiri pasangan melakukan tradisi adat ngunduh mantu, terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami agar acara berjalan dengan lancar. Berikut istilah dari prosesi tersebut!Baca Juga 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Mengancam PernikahanMengenal Berbagai Macam Istilah Tradisi Ngunduh MantuFoto Ngunduh Mantu Foto mantu sendiri memiliki beberapa istilah yang patut untuk dipahami. Yuk ketahui lebih dalam mengenai tradisi ini!1. PangombyongDilansir dari WeddingMarket, prosesi pernikahan adat Jawa dalam ngunduh mantu yang pertama bernama pangombyong. Pangombyong sendiri adalah sebuah prosesi ketika kedua pengantin, orang tua, dan keluarga yang mengantar bersiap untuk melakukan prosesi ngunduh biasanya di sini semua anggota yang akan ikut sudah merias wajah. Pengantin pun sudah siap dengan baju sendiri memiliki nama lain pengiring yang merupakan awal dari dimulainya acara ngunduh mantu. Kedua pengantin pun akan pergi meninggalkan orang tua pengantin wanita dan diantarkan oleh rombongan pengiring tersebut sendiri biasanya terdiri dari keluarga besar, kerabat hingga tetangga setelah tiba di rumah pengantin pria atau di tempat acar ngunduh mantu dolaksanakan, rombongan akan disambut dengan Gendhing Boyong Juga 5 Cara Mengatasi Rasa Cemburu dalam Pernikahan Secara Wajar2. Imbal WicaraFoto Ngunduh Mantu Foto rombongan pangombyong sudah tiba di rumah pengantin pria atau tempat yang sudah dipilih untuk ngunduh mantu, acara pun akan masuk ke jadwal di sini Imbal Wicara akan dilakukan. Imbal Wicara adalah salah satu prosesi ngunduh matu yang berupa dialog dari keluarga pengantin wnita kepada pengantin dari dialog ini adalah untuk menyerahkan pengantin wanita kepada pengantin pria dan sini, kedua pengantin pun akan diberikan dua cangkir air minum. Air minum itu diberikan dengan cara diminumkan oleh kedua orang tua dari pengantin pria. Prosesi yang satu ini pun memiliki nama khusus yakni Ujukan Tirto dari prosesi ini adalah menunjukkan lambang kasih sayang orang tua kepada anak laki-laki dan juga menantunya. Sementara itu air sendiri adalah sebuah simbol dari harapan orang tua agar kedua pengantik bisa selalu diberikan kejernihan dalam berpikir dan memutuskan sesuatu ketika dilanda air pun menjadi lambang dari kejernihan cara berpikir Juga Suami Takut Dengan Istri, Apa Dampaknya Bagi Pernikahan?3. Sindur BinayangLangkah selanjutnya dari prosesi tradisional ini bernama Sindur Binayang. Sindur Binayang sendiri adalah sebuah proses ketika ayah dari pengantin Pria menyampirkan kain sindur di pundak kedua memegang bagian ujung kain, sang ayah pun kemudian menuntun keduanya hingga duduk di itu, ayah pengantin pria akan berjalan di bagian depan barisan dan diikuti oleh kedua pengantin. Jika sudah, ibu pengantin pria pun mengikuti di belakangnya semabari memegangu pundak kedua di adat Jawa prosesi ini akan diikuti oleh alunan gending ketawang boyong tiba di pelaminan, kedua pengantin serta orang tua akan berdiri dengan sejajar sembari menyaksikan tari gombyong. Lalu sebelum duduk di kursi pelaminan, pengantin pun biasanya melakukan proses melakukan prosesi ini biasanya akan memakan waktu paling lama sebanyak 30 hingga 40 menit saja. Prosesi ini adalah runutan acara yang paling panjang jika dibandingkan dengan yang Juga Rumah Tangga Bermasalah, Perlukah Mengunjungi Psikolog Pernikahan?4. SambutanNah acara selanjutnya yang akan dilakukan dalam prosesi unduh mantu adalah sambutan. Biasanya sambutan akan disertai ucapan terima kasih dari perwakilan keluarga pengantin sambutan diberikan, acara ini biasa ditutup dengan acara makan susuan dalam prosesi ngunduh mantu di adat Jawa memang tidak memakan waktu yang lama. Bahkan bisa selesai dalam waktu 1 hingga 1,5 jam pun bisa ditambahkan dengan pembacaan doa, tausiyah, juga sesi foto yang biasnaya ngunduh mantu adat Sunda, istilah yang digunakan pun berbeda. Biasanya adat Sunda sendiri menamainya dengan mulung mantu yang berarti mengambil acara yang digunakan di adat Sunda pun bisa dibilang hampir sama. Namun, penggunaan bahasa serta istilahnya tentu saja akan itu tadi Moms! Tradisi ngunduh mantu memang bisa dibilang tak memakan waktu banyak. Namun untuk sebagian orang, tradisi ini sangat penting sehingga tingkat kemewahannya pun bisa saja disamakan dengan acara yang gelar ketika resepsi.
Bahanbahan yang diperlukan dan digunakan dalam upacara sawer ini tidaklah lepas dari simbol dan maksud yang hendak disampaikan kepada pengantin baru ini, seperti : yang menyelenggarakan peralatan mantu. b) Dipakai sebagai salah satu sarana dalam upacara perkawinan yaitu setelah mempelai bergandengan tangan (Jawa : kanthen) berjalan menuju
klasifikasi adat mantu yaitu​ 1. klasifikasi adat mantu yaitu​ 2. Arti/makna adat mantu adalah ​ 3. Alat yang di gunakan pada saat upacara adat mantu 4. Contoh teks eksposisi definisi adat mantu? 5. gawea teks ekposisi babagan adat tradisi mantu​ 6. Teks eksposisi adat mantu dalam bahasa jawa 7. Buatlah teks eksposisi adat mantu dalam bahasa krama. ​ 8. teks deskripsi tentang upacara adat mantu dalam bahasa Jawa​ 9. Naskah drama adat mantu jawa​ 10. karangan eksposisi tentang upacara adat mantu jawa dalam bahasa jawa ??​ 11. Urut urutan acara adat tradisi mantu 12. buat teks eksposisi tentang adat mantu dalam bahasa jawa 1 paragraf 13. Urut urutan upacara adat mantu dalam basa jawa 14. ringkasan upacara adat mantu kucing​ 15. urutan upacara ngunduh mantu adat jawa 1. klasifikasi adat mantu yaitu​ JawabanNgunduh mantu adalah sebuah tradisi yang membuat momen pernikahan terlihat spesial dan juga unik. 2. Arti/makna adat mantu adalah ​ JawabanUnduh Mantu merupakan istilah dalam perspektif budaya jawa yang mengacu pada rangkaian upacara pernikahan adat jawa. Acara tersebut diselenggarakan setelah selesai acara resepsi pernikahan di lingkungan tempat tinggal pengantin membantu 3. Alat yang di gunakan pada saat upacara adat mantu Alat yang digunakan pada acara mantu di Jawa adalah sebagai berikut Terop atau tarub Pendaringan beras Pisang tuwuhan Perlengkapan siraman pengantin Kembang mayang Srah-srahan Majemukan Mas kawin Pembahasan Upacara adat mantu adalah upacara adat yang dilakukan untuk melaksanakan pernikahan pada masyarakat jawa. Tahapan upacara adat mantu di daeah Jawa, sebagai berikut Siraman, yaitu proses membersikan diri pengantin untuk acara besar. Midodareni, yeitu malam untuk bersilaturahmi kedua pihak pengantin. Injak telur, yaitu ritual yang bermakna harapan dan kesetiaan. Sikepan sindur, yaitu lambang tali kasih kedua pengantin. Pangkuan, yaitu lembang dari sikap adil. Kacar kucur, yaitu lambang kesejahteraan dalam berkeluarga. Dulang-dulangan, yaitu saling menyuapi makanan antara kedua pengantin. Sungkeman, yaitu lambang dari kedua pengantin yang patuh dan berbakti kepada orang tua. Janur kuninig, yaitu lambang dari harapan untuk mendapatkan hal-hal yang baik. Kembang mayang, yaitu lambang harapan yang baik saat berumah tangga kelask. Tarub, yaitu lambang kemakmuran dan harapan. Pelajari lebih lanjut materi tentang upacara adat mantu dari Jawa Detail jawaban Kelas 11 - SMA Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial Bab Kebudayaan Kode - Kata kunci Upacara adat mantu, tahapan upacara mantu. AJ. 4. Contoh teks eksposisi definisi adat mantu? TEKS EKSPOSISI“ UPACARA ADAT JAWA MANTU “ Mantu, inggih menika salah setungggaling upacara adat Jawa ingkang nggadhahi damel ngomah-omahake putra-putrine ingkang sampun dewasa. Teng upacara adat mantu menika wonten rantaman adicaranipun inggih menika ; sedenrengipun upacara ijab lan sesampunipun upacara ijab. Dene sederengipun upacar ijab, wonten adicara ingkang asmanipun ndhodhog kori, ingkang ngadhahi ancas supados mangertosi kahanan calon penganten putri, bobot,bibit, lan bebete calon penganten. Nalika sampun sae kahanane penganten putri wau banjur dipunlajengaken adicara liru kalpika, sesampunipun adicara menika wonten malih adicara ingkang asmane siraman. Inggih menika nggadhahi teges supados calon penganten wau suci lair lan batine. Nalika adicara menika sampun kelampahan sedaya, banjur dipunlajengaken upacar ijab sampun banjur dipunlajengaken adicara ingkang asmanipu dodol dawet, ingih menika tiyang sepuhipun calon pengaten putri ingkang sadean dene ingkang badhe tumbas mbayarepun kalian reng gendeng, niki nggadhahi teges nalika sampun dados penganten, kedah kompak nalika madosi rejeki. Sesampunipun adicara menika, dipunlajengaken adicara paes, inggih menika cukur rambut, supados nalika dipunrias penganten saged rapi. Nalika sampun nglampahi adicara menika wonten malih adicara midodareni, inggih menika calon penganten putri mboten angsal kepanggih kalian calon penganten putra, penganten putri dipunwelingi kanthi bab “rumah tangga”teng keluarganipun ingkang tiyang estri. Nalika sampun, dipunlajengaken pasang tarub, ta, tegese nata, minangka rub, tegese murub. Inggih menika supados ngayomi penganten kekalih. Sesampunipun dicara-adicara menika wau, dipunlajengaken adicara upcara panggih, ingkang wonten rantaman adicaranipun ; - Balangan gantal, inggih menika nggadahi teges penganten putra lan putri pamore sampun dibucal. – Midak tigan lan mijiki samparane penganten putra, nggadahi teges dibucale pamora penganten kekalih lan penganten putri bekti marang garwane. – Sinduran, tiyang sepuhipun masangake sindur marang penganten, ingkang nggadahi teges, sampun dipuntrima dados keluarga. Sesampunipun upacara panggih, dipunlajengaken upacara krobogan, ingkang rantaman adicaranipun ; -bobot timbang, penganten kekalih dipunpangku teng bapake penganten putri, ingkang nduweni teges adil. -kacar-kucur, ingkang nduweni teges penganten putra nafkahi penganten lan ngunjuk toya bening, nduweni teges urip kudu bebrayan lan pikiranipun kedah suci. Sesampunipun adicara menika dipunlajengaken sungkeman, ingkang tegesipun bekti marang tiyang sepuhipun, nalika sampun wonten malih adicara tanam tetuan, ingkang gadahi pangarep-arep ingkang sae. 5. gawea teks ekposisi babagan adat tradisi mantu​ JawabanBuat teks kutipan tentang tradisi adat bermanfaat 6. Teks eksposisi adat mantu dalam bahasa jawa Teks eksposisi adat mantu dalam bahasa jawa yaiku teks kang njabarake urutanacara ing adat mantu Karangan eksposisi yaiku karangan sing ngudharakake pikiran pokok ingkang njembarake wawasan utawa nambah informasi marang awake karagan eksposisi yaiku kanggo ngangsu kawruh utowo nambah ilmu, definisi, metode, lan nulis karangan eksposisi yaikunemtokake tema utowo uderan perkara sing arep ditulisnemtokake tujuan penulisan karangan eksposisingumpulke data saka maneka sumbernyusun kerangka karanganngembangake kerangka nganti dadi karangan ingkang wituhJenis-jenising karangan eksposisi yaikueksposisi definisieksposisi klasifikasieksposisi ilustrasieksposisi perbandinganeksposisi proseseksposisi laporanTopik-topik kang lumrah ditulis sajrone karangan eksposisi yaikuTeknologiSeni lan BudayaSejarahHukumEkonomiLingkungan, lan liya liyaContoh Karangan Eksposisi kawruh adat mantu jawa yaikuADAT MANTU JAWA Upacara pengantenan adat Jawa iku salah siwijiné upacara sakral adat Jawa sing nduwé rantaman upacara lan tata cara sing wis pakem. Upacara pengantenan iki nglambangaké pepanggihan antarané pengantèn putri lan penganten priya neng kahanan sing kusus kadosdéné raja lan rantaman inti upacara diselenggarakake neng dalemé pengantèn putri, sing dadi pamangku gati yaiku wongtua utawa kaluwarga pengantèn putri nanging tetep dibantu déning kaluwarga saking pengantèn sajroning adat jawa antarane1. SiramanUpacara iki duwe tujuan kanggo ngresiki jiwa calon penganten2. MidodarenUpacara iki nglambangake para widodari mudun sewengi sedurunge ijab kanggo maringi restu marang calon penganten3 Srah-srahanIng upacara iki calon penganten kakung nggowo ubo rampe marang penganten putri kanggo ragad ngelaksanakaken Ijab kabulIng upacara iki, para penganten ngucapake janji. 5 Upacara panggihUpacara iki tujuane kanggo ngusir roh jahat6 Upacara balangan suruhUpacara iki pralambang katresnan klan kasetyan7 Upacara wiji dadiUpacara iki pralambang penganten kakung bakal dadi kepala keluarga kang tanggung jawab marang anak lan bojone8 PupukUpacara iki pralambang para penganten kakung ditrimo ing kaluarga penganten putri9 SinduranUpacara iki pralambang sak kloron wes ketampa dadi keluarga10 TimbangUpacara iki pralambang tresnane wong tua marang anak lan mantu11 Dhahar KlimahUpacara iki pralambang para penganten gelem urip susah lan seneng bebarengan12 MertuiUpacara iki, penganten putri metuk wong tuane penganten kakung ing ngarep umah13 SungkemanUpacara iki, sak loron penganten nyuwun pangestu marang wong tua14 Kendurèn / resèpsiIki dadi puncak acarane penganten jawa15 Uga pirsaniNingali pengantin putri ing griya tiyang sepuhipun-Pelajari lebih lanjut 1. Karangan eksposisi Karangan eksposisi Jawaban Kelas 10Mapel B JawaBab Karangan EksposisiKata Kunci eksposisi 7. Buatlah teks eksposisi adat mantu dalam bahasa krama. ​ JawabanTeks eksposisi adat mantu dalam bahasa jawa yaiku teks kang njabarake urutanacara ing adat mantu jawa. Pembahasan Karangan eksposisi yaiku karangan sing ngudharakake pikiran pokok ingkang njembarake wawasan utawa nambah informasi marang awake dewe. Tujuan karagan eksposisi yaiku kanggo ngangsu kawruh utowo nambah ilmu, definisi, metode, lan sepadane. Cara nulis karangan eksposisi yaiku nemtokake tema utowo uderan perkara sing arep ditulis nemtokake tujuan penulisan karangan eksposisi ngumpulke data saka maneka sumber nyusun kerangka karangan ngembangake kerangka nganti dadi karangan ingkang wituh Jenis-jenising karangan eksposisi yaiku eksposisi definisi eksposisi klasifikasi eksposisi ilustrasi eksposisi perbandingan eksposisi proses eksposisi laporan Topik-topik kang lumrah ditulis sajrone karangan eksposisi yaiku Teknologi Seni lan Budaya Sejarah Hukum Ekonomi Lingkungan, lan liya liya Contoh Karangan Eksposisi kawruh adat mantu jawa yaiku ADAT MANTU JAWA Upacara pengantenan adat Jawa iku salah siwijiné upacara sakral adat Jawa sing nduwé rantaman upacara lan tata cara sing wis pakem. Upacara pengantenan iki nglambangaké pepanggihan antarané pengantèn putri lan penganten priya neng kahanan sing kusus kadosdéné raja lan ratu. Padatan, rantaman inti upacara diselenggarakake neng dalemé pengantèn putri, sing dadi pamangku gati yaiku wongtua utawa kaluwarga pengantèn putri nanging tetep dibantu déning kaluwarga saking pengantèn kakung. Upacara-upacara sajroning adat jawa antarane 1. Siraman Upacara iki duwe tujuan kanggo ngresiki jiwa calon penganten 2. Midodaren Upacara iki nglambangake para widodari mudun sewengi sedurunge ijab kanggo maringi restu marang calon penganten 3 Srah-srahan Ing upacara iki calon penganten kakung nggowo ubo rampe marang penganten putri kanggo ragad ngelaksanakaken pengantenan. 4 Ijab kabul Ing upacara iki, para penganten ngucapake janji. 5 Upacara panggih Upacara iki tujuane kanggo ngusir roh jahat 6 Upacara balangan suruh Upacara iki pralambang katresnan klan kasetyan 7 Upacara wiji dadi Upacara iki pralambang penganten kakung bakal dadi kepala keluarga kang tanggung jawab marang anak lan bojone 8 Pupuk Upacara iki pralambang para penganten kakung ditrimo ing kaluarga penganten putri 9 Sinduran Upacara iki pralambang sak kloron wes ketampa dadi keluarga 10 Timbang Upacara iki pralambang tresnane wong tua marang anak lan mantu 11 Dhahar Klimah Upacara iki pralambang para penganten gelem urip susah lan seneng bebarengan 12 Mertui Upacara iki, penganten putri metuk wong tuane penganten kakung ing ngarep umah 13 Sungkeman Upacara iki, sak loron penganten nyuwun pangestu marang wong tua 14 Kendurèn / resèpsi Iki dadi puncak acarane penganten jawa 15 Uga pirsani Ningali pengantin putri ing griya tiyang sepuhipun - Pelajari lebih lanjut 1. Karangan eksposisi 2. Karangan eksposisi - Detil Jawaban Kelas 10 Mapel B Jawa Bab Karangan Eksposisi Kata Kunci eksposisiPenjelasan 8. teks deskripsi tentang upacara adat mantu dalam bahasa Jawa​ JawabanTeks eksposisi adat mantu dalam bahasa jawa yaiku teks kang njabarake urutanacara ing adat mantu Karangan eksposisi yaiku karangan sing ngudharakake pikiran pokok ingkang njembarake wawasan utawa nambah informasi marang awake karagan eksposisi yaiku kanggo ngangsu kawruh utowo nambah ilmu, definisi, metode, lan nulis karangan eksposisi yaikunemtokake tema utowo uderan perkara sing arep ditulisnemtokake tujuan penulisan karangan eksposisingumpulke data saka maneka sumbernyusun kerangka karanganngembangake kerangka nganti dadi karangan ingkang wituhJenis-jenising karangan eksposisi yaikueksposisi definisieksposisi klasifikasieksposisi ilustrasieksposisi perbandinganeksposisi proseseksposisi laporanTopik-topik kang lumrah ditulis sajrone karangan eksposisi yaikuTeknologiSeni lan BudayaSejarahHukumEkonomiLingkungan, lan liya liyaContoh Karangan Eksposisi kawruh adat mantu jawa yaikuADAT MANTU JAWA Upacara pengantenan adat Jawa iku salah siwijiné upacara sakral adat Jawa sing nduwé rantaman upacara lan tata cara sing wis pakem. Upacara pengantenan iki nglambangaké pepanggihan antarané pengantèn putri lan penganten priya neng kahanan sing kusus kadosdéné raja lan rantaman inti upacara diselenggarakake neng dalemé pengantèn putri, sing dadi pamangku gati yaiku wongtua utawa kaluwarga pengantèn putri nanging tetep dibantu déning kaluwarga saking pengantèn sajroning adat jawa antarane1. SiramanUpacara iki duwe tujuan kanggo ngresiki jiwa calon penganten2. MidodarenUpacara iki nglambangake para widodari mudun sewengi sedurunge ijab kanggo maringi restu marang calon penganten3 Srah-srahanIng upacara iki calon penganten kakung nggowo ubo rampe marang penganten putri kanggo ragad ngelaksanakaken Ijab kabulIng upacara iki, para penganten ngucapake Upacara panggihUpacara iki tujuane kanggo ngusir roh jahat6 Upacara balangan suruhUpacara iki pralambang katresnan klan kasetyan7 Upacara wiji dadiUpacara iki pralambang penganten kakung bakal dadi kepala keluarga kang tanggung jawab marang anak lan bojone8 PupukUpacara iki pralambang para penganten kakung ditrimo ing kaluarga penganten putri9 SinduranUpacara iki pralambang sak kloron wes ketampa dadi keluarga10 TimbangUpacara iki pralambang tresnane wong tua marang anak lan mantu11 Dhahar KlimahUpacara iki pralambang para penganten gelem urip susah lan seneng bebarengan12 MertuiUpacara iki, penganten putri metuk wong tuane penganten kakung ing ngarep umah13 SungkemanUpacara iki, sak loron penganten nyuwun pangestu marang wong tua14 Kendurèn / resèpsiIki dadi puncak acarane penganten jawa15 Uga pirsaniNingali pengantin putri ing griya tiyang sepuhipun-Pelajari lebih lanjut 1. Karangan eksposisi Karangan eksposisi Jawaban Kelas 10Mapel B JawaBab Karangan EksposisiKata Kunci eksposisi 9. Naskah drama adat mantu jawa​ JawabanUpaya pelestarian adat-istiadat sebagai budaya daerah yang merupakan aset bangsa dalam membangun kepribadian bangsa telah dilakukan, apalagi dalam budaya daerah tersebut terkandung nilai-nilai luhur untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat yang disebut dengan kearifan lokal termasuk salah satunya adalah upacara perkawinan adat Jawa Bahasa Daerah Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal di wilayah Jawa Tengah memuat materi pelajaran berkenaan dengan budaya mantu upacara perkawinan adat Jawa Tengah. Materi Budaya mantuini sebagai wujud pelestarian kearifan lokal yang diterapkan disekolah. Dalam Budaya mantu terdapat rangkaian upacara berkaitan dengan bahasan mengenai perpaduan bahasa, sastra dan seni yang dipakai dalam upacara sebagai salah satu wujud ekspresi sastra dan seni tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Mengutip pendapat Kneth Macgowan,“Seorang anak menimang boneka adalah peristiwa drama” karena sesuatu yang bukan kebiasaan dan direncanakan dalam suatu sikap untuk diperhatikan pada orang lain, adalah salah satu aspek drama. Dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari melakoni drama. Drama sebagai suatu model pembelajaran perlu dikembangkan sehingga diperoleh model pembelajaran yang memadai. 10. karangan eksposisi tentang upacara adat mantu jawa dalam bahasa jawa ??​ Jawabankarangan eksposisi adat mantu dalam bahasa jawa yaiku teks kang njabarake urutanacara ing adat mantu eksposisi yaiku karangan sing ngudharakake pikiran pokok ingkang njembarake wawasan utawa nambah informasi marang awake karagan eksposisi yaiku kanggo ngangsu kawruh utowo nambah ilmu, definisi, metode, lan nulis karangan eksposisi yaikunemtokake tema utowo uderan perkara sing arep ditulisnemtokake tujuan penulisan karangan eksposisingumpulke data saka maneka sumbernyusun kerangka karanganngembangake kerangka nganti dadi karangan ingkang wituhJenis-jenising karangan eksposisi yaikueksposisi definisieksposisi klasifikasieksposisi ilustrasieksposisi perbandinganeksposisi proseseksposisi laporanTopik-topik kang lumrah ditulis sajrone karangan eksposisi yaikuTeknologiSeni lan BudayaSejarahHukumEkonomiLingkungan, lan liya liyaContoh Karangan Eksposisi kawruh adat mantu jawa yaikuADAT MANTU JAWA Upacara pengantenan adat Jawa iku salah siwijiné upacara sakral adat Jawa sing nduwé rantaman upacara lan tata cara sing wis pakem. Upacara pengantenan iki nglambangaké pepanggihan antarané pengantèn putri lan penganten priya neng kahanan sing kusus kadosdéné raja lan rantaman inti upacara diselenggarakake neng dalemé pengantèn putri, sing dadi pamangku gati yaiku wongtua utawa kaluwarga pengantèn putri nanging tetep dibantu déning kaluwarga saking pengantèn sajroning adat jawa antarane1. SiramanUpacara iki duwe tujuan kanggo ngresiki jiwa calon penganten2. MidodarenUpacara iki nglambangake para widodari mudun sewengi sedurunge ijab kanggo maringi restu marang calon penganten3 Srah-srahanIng upacara iki calon penganten kakung nggowo ubo rampe marang penganten putri kanggo ragad ngelaksanakaken Ijab kabulIng upacara iki, para penganten ngucapake Upacara panggihUpacara iki tujuane kanggo ngusir roh jahat6 Upacara balangan suruhUpacara iki pralambang katresnan klan kasetyan7 Upacara wiji dadiUpacara iki pralambang penganten kakung bakal dadi kepala keluarga kang tanggung jawab marang anak lan bojone8 PupukUpacara iki pralambang para penganten kakung ditrimo ing kaluarga penganten putri9 SinduranUpacara iki pralambang sak kloron wes ketampa dadi keluarga10 TimbangUpacara iki pralambang tresnane wong tua marang anak lan mantu11 Dhahar KlimahUpacara iki pralambang para penganten gelem urip susah lan seneng bebarengan12 MertuiUpacara iki, penganten putri metuk wong tuane penganten kakung ing ngarep umah13 SungkemanUpacara iki, sak loron penganten nyuwun pangestu marang wong tua14 Kendurèn / resèpsiIki dadi puncak acarane penganten jawa15 Uga pirsaniNingali pengantin putri ing griya tiyang sepuhipunNB maaf kalau salah 11. Urut urutan acara adat tradisi mantu Ing ngisor iki urut-urutane acara adat tradisi mantuPasang tratag lan tarubSiramanMidadareniSrah-srahan Ijab kabulUpacara panggihUpacara balangan suruhUpacara wiji dadiSinduranTimbangKacar kucurDhahar klimahSungkemanKenduren/ResepsiPembahasanUpacara adat penganten Jawa merupakan salah satu upacara sakral adat Jawa yang memiliki urutan acara atau tata beberapa urutan acara adat manten/penganten Jawa beserta penjelasannyaPasang tratag lan tarub maksudnya adalah memasang dekorasi tratag atau disebut juga tenda serta tarub merupakan hiasan yang terbuat dari janur atau daun kelapa yang merupakan kegiatan dalam upacara yang melambangkan untuk membersihkan calon yang memiliki arti bahwa malam sebelum acara pengantenan para bidadari turun untuk memberikan atau dapat disebut sebagai asok tukon merupakan simbol dari pihak mempelai pria yang memberikan tanggung jawab pada pihak kabul merupakan saat dimana pengantin pria mengucapkan janji setia pernikahan dengan pengantin wanita dengan disaksikan oleh banyak panggih merupakan upacara yang dilakukan setelah acara ijab kabul, yaitu bertemunya pengantin pria dan wanita setelah balangan suruh merupakan lambang kasih sayang dan kesetiaan antara pengantin pria dan wiji dadi merupakan acara saat pengantin pria menginjak telur hingga atau yang berasal dari kata sindur yaitu kain yang menyelimuti kedua merupakan acara saat kedua pengantin duduk dipangkuan ayah dari pengantin merupakan lambang pemberian klimah merupakan acara suap-suapan antara kedua merupakan acara saat kedua pengantin meminta restu orang merupakan puncak dari acara adat acara adat tersebut dapat berbeda-beda menyesuaikan dengan daerah lebih lanjutMateri upacara adat panggih => Materi upacara adat tedhak siten => Materi tentang upacara adat => ========================================================Detail jawabanKelas -Mapel Bahasa DaerahBab Upacara adatKode soal 13[tex] \ [/tex]AyoBelajar SPJ2 12. buat teks eksposisi tentang adat mantu dalam bahasa jawa 1 paragraf JawabanPenjelasanGamudenh 13. Urut urutan upacara adat mantu dalam basa jawa 1. Srah-srahan2. Paningsetan3. Asok tukon4. Gethok dinaKaping 3 siyagaWonten ing babak punika, ingkang gadhah kajat nyedah para sesepuh lan pinisepuh ugi sanak kadang, kagem ambentuk panitiya kagem nglampahi kegiyatan upacara-upacara adat wonten ing dinten kajatan. Ingakng dipun cepakaken antawisipun 1. Sedahan Inggih menika ngrakit sedahan ngantos dumugi Kumbakarnan3. Jenggolan utawi JonggolanKaping 4 Rantamaning UpacaraWonten pirang-pirang perkawis wonten ing babak punika, antawisipun 1. Pasang tratag lan TarubPasang tratag ingkang dilajengaken pasang tarub. Ciri tarub inggih menika ingkang mokoki rerenggan janur lan paesan liya kanthi manca warni2. Kembar Mayang3. Pasang tuwuhan pasren4 Sungkeman5. Boyongan 14. ringkasan upacara adat mantu kucing​ 15. urutan upacara ngunduh mantu adat jawa pasang bleketepe semoga bisa membantu
LithoSpace :): Mantu Kucing ( Upacara Adat ) Berbeda dengan kampung lain yang mayoritas penduduknya beragama islam, jika sedang musim kemarau panjang yang selalu melaksanakan sholat Istisqo berjamaah di lapangan terbuka untuk meminta turun hujan, warga Dusun Curahjati, Kecamatan Puwoharjo, Banyuwangi punya tradisi unik tersendiri untuk
Ilustrasi 5 alat musik suku Asmat yang ada di Papua, sumber foto PixabayAlat musik merupakan salah satu bagian dari budaya yang dapat kira temui di setiap daerah. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Di Indonesia hampir setiap daerah maupun suku memiliki ciri khas masing-masing termasuk dalam hal alat musik. Pada zaman dahulu alat musik biasanya digunakan untuk kepentingan upacara adat atau kegiatan adat lainnya. Salah satu suku yang berasal dari wilayah timur Indonesia adalah suku Asmat. Suku Asmat sendiri berasal dari Papua dan dikenal memiliki kebudayaan yang beragam, mari kita mengenal 5 alat musik suku Asmat yang ada di Alat Musik Suku AsmatIlustrasi 5 alat musik suku Asmat yang ada di Papua, sumber foto PixabayDikutip dari buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia karya R. Rizky dan T. Wibisono 2012 129 jika berbicara mengenai alat musik sukku Asmat salah satu yang paling terkenal adalah tifa. Tifa memiliki bentuk mirip gendang dan cara memainkannya adalah dengan dipukul. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang isinya sebagai pelengkap dari permainan instrumen musik tradisional, tifa juga selalu dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional seperti tari Perang, Asmat, dan Gatsi. Tarian tersebut biasanya dipertunjukkan pada acara-acara maupun upacara-upacara adat tifa yang paling terkenal masih ada empat alat musik lainnya yang berasal dari Papua, diantaranya adalah sebagai adalah alat musik dari Papua yang terbuat dari kulit kerang dari pantai. Alat musik ini cara penggunaannya adalah dengan ditiup salah satu sisi kulit kerang kemudian akan menghasilkan suara yang khas dan alami. Pada awalnya alat musik ini digunakan untuk memberi adalah alat musik dari Papua yang biasanya berbentuk lonjong dan terbuat dari sebilah bambu yang sangat kecil. Pada bagian tengah dari pikon terdapat seutas tali yang dipasang kencang dan terikat pada sepotong lidi penggetar. Untuk cara memainkannya sangat mudah cukup menarik lidi bagian pangkal sehingga potongan penggetar akan menghasilkan adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Cara memainkannya dipetik sehingga akan menghasilkan suara yang indah. Biasanya alat musik ini digunakan dalam upacara adalah alat musik dari Papua yang terbuat dari kayu atau bambu. Cara memainkan fuu adalah dengan meniup bagian yang terbuka atau itu adalah lima contoh alat musik suku Asmat yang berasal dari Papua dan kebanyakan masih ada dan digunakan dalam acara-acara adat hingga saat ini. WWN
SenjataTradisional – Keris,Pengertian, Mandau, Golok, Aceh, Jawa, Madura : Merupakan suatu alat yang digunakan untuk melukasi, membunuh atau menghancurkan suatu benda. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri dan juga mengancam dan melindungi.
Medan - Mandailing merupakan salah satu etnis di Sumatera Utara, yang menempati wilayah Tapanuli Bagian Selatan. Masyarakat Mandailing memiliki beragam tradisi dalam jurnal berjudul Kearifan Mandailing dalam Tradisi Markobar karya Dosen Universitas Negeri Medan, Fauziah Khairani Lubis yang dikutip detikSumut, Minggu 23/10/2022, terdapat 14 tradisi lisan etnis dari 14 tradisi tersebut, terdapat tradisi yang sudah tidak ditemukan lagi di tengah-tengah masyarakat atau sudah punah. "Jika tabel di atas dicermati dengan seksama sesuai dengan keberadaan tradisi lisan Mandailing pada masa kini maka dapat ditarik kesimpulan betapa terancamnya tradisi lisan dalam etnis Mandailing, bahkan beberapa diantaranya telah punah sama sekali," tertulis dalam jurnal lisan ini menggunakan diksi atau stastra yang sarat akan bahasa Mandailing yang enak didengar. Bahasa yang disampaikan penuh makna yang 14 Tradisi Lisan yang Terdapat di Etnis Mandailing1. MangambatMangambat mencegah merupakan upacara menghalangi-halangi pengantin wanita yang akan dibawa oleh mempelai pria. Orang yang mangambat adalah anak laki-laki dari saudara perempuan dari ayah pengantin pengantin wanita tersebut akan mencoba menghalangi dan berdialog dengan diksi-diksi tertentu. Saat ini tradisi ini sudah mulai jarang diterapkan di etnis MangandungMangandung adalah sebuah semacam ratapan dan keluh kesah dengan bentuk nyanyian seorang istri seperti saat ditinggal mati suami atau anak gadisnya yang akan menikah. Tradisi ini sudah tidak ditemukan lagi di Mangalehen ManganMangelehen mangan merupakan merupakan tradisi upa-upa mendoakan hal-hal yang baik kepada anak perempuan yang akan menikah. Tradisi lisan ini juga hampir MangupaMangupa sama halnya dengan mangelehen mangan, hanya saja tradisi lisan ini dilakukan kepada anak laki-laki. Selain untuk menikah, mangupa juga dilakukan saat si anak selamat dari bencana, meraih prestasi dan terdapat makanan khususnya gulai ayam dalam mangupa ini. Saat ini tradisi tersebut juga hampir ManjeirManjeir merupakan tradisi lisan yang digunakan untuk mengiringi tarian adat Mandailing, tor-tor. Tradisi ini juga saat ini hampir Marolok-olokMarolok-olok adalah suatu tradisi lisan yang digunakan saat pengantar pembicara saat upacara adat. Tradisi ini juga hampir Marbue-bueMarbue-bue adalah tradisi lisan yang dilakukan seorang ibu saat akan menidurkan anaknya dengan bersenandung. Tradisi ini juga hampir MarburasMarburas merupakan tradisi lisan yang menceritakan cerita lucu atau anekdot di kedai kopi, keramaian, maupun di tempat tidur. Tradisi ini juga mulai jarang MarkobarMarkobar merupakan tradisi lisan yang digunakan di acara-acara pernikahan dan lainya, biasanya para tokoh-tokoh adat dan kampung akan berbicara di dalam satu Maronang-onangMaronang-onang merupakan nyanyian pengantar tarian tor-tor remaja dan pemuda. Tradisi ini juga sudah jarang Marsitogol/JengjengMarsitogol/jengjeng merupakan senandung keluh kesah yang diiringi oleh suling atau uyup-uyup. Tradisi ini mulai sulit MarturiMarturi merupakan sebuah tradisi lisan yang menyampaikan dongeng atau cerita rakyat. Tradisi ini sudah tidak ditemukan lagi di Marungut-ungutMarungut-ungut merupakan cara mendiskripsikan suasana hati yang galau dengan bersenandung. Tradisi ini juga sudah mulai MarmayamMarmayam merupakan jenis permainan anak-anak yang menggunakan bahasa Mandailing sebagai saran permainan. Tradisi ini juga sudah mulai Simak Video "Suasana Tradisi Apitan di Semarang" [GambasVideo 20detik] afb/afb
UpacaraTingkeban meruapakan salah satu tradisi masyarakat Jawa. Upacara ini disebut juga dengan mitoni yang berasal dari kata pitu atau tujuh. Setelah prosesi siraman, kendi yang digunakan untuk mengucurkan air suci dilemparkan ke tanah. Jika kendi tersebut pecah berarti akan lahir seorang bayi perempuan dan jika tidak pecah berarti bayi
Ilustrasi pernikahan adat Jawa. Foto Dok. iStock Dki jakarta – Pernikahan adat Jawa memiliki banyak prosesi. Mulai dari siraman, seserahan, midodareni dan panggih. Dari semua prosesi tersebut, panggih menjadi salah satu tahapan yang memiliki banyak tahapan dalam pernikahan adat Jawa. Upacara panggih melambangkan pertemuan awal antara pengantin wanita dengan pengantin pria yang masing-masing masih dalam keadaan suci. Upacara panggih atau pertemuan antara pengantin pria dan wanita secara adat Jawa, didasari pada dua hal berikut ini – Perjodohan ditetapkan oleh orangtua yang didasari pertimbangan, seperti bibit, bebet dan bobot. Demi kelangsungan dan keselamatan rumah tangga dikemudian hari. – Pada waktu pernikahan mungkin kedua calon pengantin belum begitu saling mengenal, bahkan ada yang belum pernah bertemu. Maka pernikahan untuk membentuk keluarga baru diawali dengan upacara panggih atau bertemu. Seperti dikutip dari weddingku dan buku karangan Drs. Gitosaprodjo dan Drs. Thomas Wiyasa Bratawidjaja mengenai pernikahan adat Jawa, berikut urutan pelaksanaan upacara panggih di pernikahan adat Jawa ane. Upacara Penyerahan Sanggan Setelah persiapan dan waktu yang direncakan untuk menikah, pengantin wanita keluar dari dalam rumah dan duduk di kursi pengantin berhias indah dimuka petanen atau disebut krobongan. Kemudian pengantin pria tiba, diapit oleh sesepuh pria dan dilakukan upacara penyerahan Sanggan. Sanggan diberikan pihak mempelai pria kepada kedua orangtua mempelai wanita sebagai bentuk tebusan putri mereka. Sanggan terdiri dari satu tangkep atau dua sisir pisang raja matang di pohon, sirih ayu, kembang telon yang berisi buna mawar, melati dan kenanga, serta benang lawe. 2. Upacara Balangan Gantal atau lempar sirih Tahapan upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa selanjutnya adalah upacara balangan gantal. Balangan artinya melempar, sedangkan gantal artinya daun sirih yang diisi dengan bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau yang diikat dengan menggunakan benang lawe. Upacara ini dilakukan dari arah berlawanan, berjarak sekitar dua meter. Mempelai pria melemparkan gantal ke dahi, dada dan lutut mempelai wanita. Lalu dibalas oleh mempelai wanita yang melempar gantal ke dada dan lutut mempelai pria. Ritual ini bertujuan untuk saling melempar kasih sayang. iii. Upacara menginjak telur, wiji dadi, wijikan atau Ranupada Upacara ranupada menjadi tahapan selanjutnya dalam prosesi panggih di pernikahan adat Jawa. Ranupada berasal dari dua kata yaitu ranu yang berarti air dan pada artinya kaki. Perlengkapan yang dipakai untuk ranupada terdiri dari gayung, bokor, baki, bunga sritaman dan telur. Pemaes mengambil telur ayam yang kemudian disentuhkan di dahi pengantin pria terlebih dahulu. Kemudian telur ayam juga disentuhkan di dahin pengantin wanita tiga kali. Setelahnya telur ayam dipecahkan di kaki pengantin pria dan pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria dengan air bersih. Pembasuhan ini mencerminkan wujud bakti istri kepada suami agar rumah tangga bahagia dan harmonis. Ilustrasi pernikahan adat Jawa Foto Dok. iStock four. Upacara Bergandungan tangan Kanten Asto Kanthen Asta Prosesi panggih dalam pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan tahapan kanthen asta. Pada prosesi ini kedua pengantin berdiri berdampingan dan bergandengan tangan sambil mengaitkan jari kelingking, wanita di sebelah kiri dan pria di sebelah kanan. Kedua mempelai kemudian berjalan bersama ke pelaminan. v. Upacara Selimut Slindur Saat sampai di pelaminan, prosesi panggih dalam pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan upacara selimut slindur. Pada tahapan ini ibu dari pengantin wanita menyelimuti kedua lengan pengantinndengan kain sindur. Setelah itu kedua pengantin berjalan pelan-pelan menuju tempat duduk pengantin, diikuti oleh kedua orangtua. 6. Upacara Pangkon, Timbangan atau Tanem Jero Setelah sampai di pelaminan, upacara panggih berlanjut dengan kedua mempelai tetap berdiri berdampingan dengan posisi membelakangi pelaminan atau menghadap tamu undangan. Dengan disaksikan ibu mempelai wanita, ayah mempelai wanita mendudukan kedua mempelai ke kursi pengantin sambil memegang dan menepuk-nepuk bahu keduanya. Prosesi ini memiliki makna bahwa kedua mempelai telah “ditanam” agar menjadi pasangan yang mandiri. 7. Upacara Kacar Kucur atau Tampa Kaya Upacara kacar kucur dalam pernikahan adat Jawa melambangkan bahwa suami berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri. Biasanya kacar kucur yang bagian dari prosesi panggih ini berupa Keba atau kantong tikar anyaman yang berisi beras kuning, kacang, kedelai, uang logam dan kembang telon seperti bunga mawar, melati dan kenangan kepada pengantin wanita. Ini adalah lambang suami yang bertugas sebagai mencari nafkah untuk keluarga dan sebagai simbolik dari menyerahkan hasil kerja kerasnya kepada istri. Jalannya upacara kacar kucur ini adalah mempelai pria menuangkan isi keba ke pangkuan wanita dan diterima dengan kain sindur. Diatur sedemikian rupa agar isi keba tidak habis sama sekali dan tidak ada barang satupun yang tercecer. viii. Upacara Dulangan atau Dhahar Kalimah Upacara dulangan dalam pernikahan adat Jawa maknanya melambangkan kerukunan yang serasi antara suami dan istri. Dalam upacara ini kedua pengantin baru saling menyuapi nasi satu sama lain. Pada upacara dulangan ini mempelai pria membuat tiga kepalan nasi kuning dan diletakkan di atas piring yang dipegang oleh pengantin wanita. Dan disaksikan mempelai pria, mempelai wanita memakan satu per satu kepalan nasi. Lalu mempelai pria memberikan memberikan segelas air putih kepada mempelai wanita. Prosesi ini menggambarkan kerukunan suami istri akan mendatangkan kebahagiaan dalam keluarga. Ilustrasi pernikahan adat Jawa Foto Dok. iStock 9. Upacara Bubah Kawahbatau Ngunjuk Rujak Degan Setelah dulangan, prosesi panggih dalam pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan upacara ngunjuk rujak yang artinya minum rujak degan. Pada upacara ini kedua mempelai dan orangtua mempelai wanita mencicipi rujak degan, yakni minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda dicampur gula merah, sehingga rasanya manis dan segar. Prosesi ini memiliki makna kerukunan dan kebersamaan. Bahwa segala sesuatunya yang manis tidak dinikmati sendiri, melainkan harus dibagi bersama dengan seluruh anggota keluarga. 10. Upacara Mapag Besan atau besan datang berkunjung Prosesi berikutnya dari panggih dalam pernikahan adat Jawa adalah mapag besan atau upacara besan martuwi atau upacara besan tilik pitik. Mapag besan ini artinya menjemput besan. Prosesi ini dilakukan karena orang tua mempelai pria tidak diperkenankan hadir selama prosesi panggih sampai upacara ngunjuk rujak degan. 11. Upacara Sungkeman atau Pangabekten Prosesi yang terakhir dalam panggih adalah sungkeman. Sungkeman dilakukan sebagai wujud bahwa kedua mempelai akan patuh dan berbakti pada orangtua mereka. Pada prosesi ini, kedua mempelai bersembah sujud kepada kedua orangtua untuk memohon doa restu serta memohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan. Kedua mempelai memohon doa dan restu kepada orangtua agar menjadi keluarga yang bahagia. Setelah acara panggih selesai barulah kedua mempelai melaksanakan acara resepsi. Pada resepsi ini kedua mempelai akan menyapa tamu-tamu yang hadir. Simak Video “Dekorasi Pernikahan Keluarga Cendana Viral di Medsos“ [GambasVideo 20detik] gaf/eny
. 411 438 256 436 226 428 254 20
alat yang digunakan dalam salah satu upacara adat mantu