loading...Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani 471-561 H ulama besar yang populer dengan karomah dan kemuliaannya. Foto/dok Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani 471-561 H, ulama besar yang dijuluki pemimpin para wali Sulthanul Auliya kelahiran Persia Iran. Beliau dikaruniai kedalaman ilmu tauhid, fiqih, sunnah Nabi dan ilmu makrifat. Sehingga banyak para wali , syeikh, ulama, dan ahli zuhud menaruh hormat pada Manaqib biografi yang dipublikasikan oleh Pustaka Pejaten beliau bernama lengkap adalah Abu Shalih Sayyidi Muhyiddin Abu Muhammad Abdul Qadir bin Abi Shalih Musa bin Abu Abdullah Al-Jily bin Yahya az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa al-Jun bin Abdullah al-Mahdhi bin al-Hasan al-Mutsanna bin al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Syeikh Abu Muhammad Abdul Qadir Al-Jilani adalah keturunan Sayyidina Hasan, cucu Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู . [ Baca Juga ]Adapun ibunda beliau adalah seorang ibu yang istimewa, yaitu Fatimah binti Abi Abdillah Al-Shuma'i, keturunan Sayyidina Husein. Syeikh Abdul Qadir A-Jilani cukup populer dengan karomah dan kemuliaannya. Sebelum Syeikh Abdul Qadir lahir, ayahandanya pernah bermimpi bertemu Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersama sejumlah sahabat, para Mujahidin, dan para wali . Dalam mimpi itu, Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู berkata "Wahai Abu Shalih, Allah akan memberi amanah seorang anak laki-laki, yang kelak akan mendapat pangkat tinggi dalam kewalian. Sebagaimana aku mendapat pangkat tertinggi dalam kenabian dan kerasulan."Abu Shalih wafat ketika putranya masih teramat muda, sehingga Syeikh Abdul Qadir diasuh dan dibesarkan oleh kakeknya. Syeikh Abdul Qadir lahir tahun 471 Hijriyah di daerah Aal-Jil disebut juga Jilan dan Kilan, kini termasuk wilayah Iran Persia. Ada yang menyebut tahun 470 Hijriyah 1077 Masehi. Tahun kelahirannya ini didasarkan atas ucapannya kepada putranya, bertepatan dengan wafatnya seorang ulama terkenal Imam at-Tamimi. Tahun itu juga bertepatan dengan keputusan Imam Abu Hamid al-Ghazali untuk meninggalkan tugasnya mengajar di Nidzamiah, Baghdad. Sang Imam Al-Ghazali ternyata lebih memilih uzlah mengasingkan diri dan lebih mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala. Baca Juga Di daerah itu beliau melewati masa kecilnya sampai usia 18 tahun. Kemudian hijrah ke Baghdad pada tahun 488 H sampai masa akhir hayatnya. Syeikh Abdul Qadir berperawakan kurus, tingginya sedang, berdada bidang dengan janggut lebat dan panjang. Warna kulitnya sawo matang, kedua alisnya bersambung, suaranya keras dan lantang, mudah bergaul, punya derajat mulia dan ilmu pengetahuan luas. Binar mata Syeikh Abdul Qadir terpancar dalam lingkungan yang terkenal dengan kedalaman ilmu pengetahuan. Ayahandanya adalah salah seorang tokoh ulama Jilan, sedangkan ibundanya yang juga dikenal dengan karomahnya adalah putri dari Abdullah Al-Suma'i, seorang ahli Makrifat, ahli ibadah dan zuhud. Maka bersemilah nuansa keilmuan, fiqih, hakikat dan makrifat di dalam dirinya. Baca Juga Awal Mula Belajar TasawufDalam Manaqib itu, Syeikh Abdul Qadir Jilani menceritakan kisah pengembaraannya ke pinggiran Kota Baghdad. Beliau bercerita, di sekitar Mudzafariyah, seorang lelaki yang tak pernah kukenal sebelumnya, membuka pintu rumahnya dan memanggilku "Hai Abdul Qadir."Ketika berada tepat di depan pintu rumahnya, ia berkata "Katakan padaku apa yang kau minta kepada Allah. Apa yang kau doakan kemarin?"Aku diam terpaku, tak dapat kutemukan jawabannya. Orang itu menatapku, lalu tiba-tiba membanting pintu dengan sangat keras sehingga debu-debu berterbangan dan mengotori nyaris seluruh pergi, sambil bertanya-tanya apa yang kupinta kepada Allah sehari sebelumnya. Aku berhasil mengingatnya, lalu kembali ke rumah itu untuk memberikan jawaban. Namun, rumah tadi tak dapat kutemukan, begitu pun orang itu. Rasa takut menyelubungiku. Pikirku, ia tentu orang yang dekat dengan Allah. Kelak, aku mengetahui bahwa orang itu adalah Syeikh Hammad ad-Dabbas, yang kemudian menjadi suatu malam yang dingin, di tengah guyuran hujan deras, tangan ghaib menuntun Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani ke padepokan tasawuf milik Syeikh Hammad bin Muslim ad-Dabbas. Pimpinan padepokan itu mengetahui kedatangan Syeikh Abdul Qadir al-Jilani melalui ilham. Syeikh Hammad memerintah agar pintu padepokan ditutup dan lampu di depan pintu padepokan, Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dilanda kantuk yang hebat dan langsung tertidur lelap. Dalam tidurnya beliau berhadas besar sehingga pergi untuk mandi dan berwudhu di sungai. Usai bersuci kembali beliau tertidur dan berhadas lagi, hingga tujuh kali dalam semalam. Tujuh kali beliau mandi dan berwudhu dengan air yang nyaris membekukan paginya, pintu padepokan dibuka dan beliau pun masuk ke dalamnya. Syeikh Hammad bangkit untuk mengucapkan salam kepada beliau. Dengan penuh suka cita, Syeikh Hammad memeluk beliau dan berkata "Anakku, Abdul Qadir, hari ini keberuntungan milik kami. Esok, engkaulah pemiliknya. Jangan pernah tinggalkan jalan ini."Syeikh Hammad menjadi guru pertama beliau dalam bidang tasawuf. Melalui tangan Syeikh Hammad itulah beliau bersumpah dan memasuki jalan thariqah. Mengenai hal ini, Syeikh Abdul Qadir al-Jailani bercerita "Aku belajar kepada banyak guru di Baghdad. Namun, setiap kali aku tak dapat memahami sesuatu atau ingin mengetahui suatu rahasia, Syeikh Hammad memberiku penjelasan. Kadangkala aku dimintanya mencari ilmu dari ulama lain, mengenai akidah, hadis, fiqih dan lain-lain. Setiap kali aku pulang ke padepokan, ia selalu bertanya "Ke mana saja kau? Selama kepergianmu, kami mendapatkan begitu banyak makanan yang sangat lezat bagi tubuh, akal, serta jiwa dan tak sedikitpun yang kami sisakan untukmu."Di saat yang lain ia berkata "Demi Allah, dari mana saja kau? Adakah orang lain di sini yang lebih tahu alim daripada engkau?"Murid-muridnya mengusikku dengan mengatakan "Kau adalah ahli fiqih, mahir menulis dan ahli ilmu. Mengapa kau tidak keluar saja dari sini?"Syeikh Hammad menegur dan menenangkan mereka "Sungguh memalukan! Aku bersumpah, tak ada seorang pun di antara kalian yang lebih tinggi dari tumitnya. Jika kalian kira bahwa aku iri kepadanya Syeikh Abdul Qadir Jilani dan kalian mendukungku, ketahuilah bahwa aku justru akan mengujinya dan mengantarkannya kepada kesempurnaan. Ketahuilah, di alam ruhani, kedudukannya seperti batu sebesar gunung."
Rasulullahbersabda, [Allah ta'ala berfirman] hal ini menunjukkan bahwa hadits ini adalah hadits Qudsi. [Barang siapa memusuhi wali-Ku maka aku izinkan untuk diperangi] yaitu menjadikan wali Allah sebagai musuh yang ia benci. Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dalam hadits ini jika seseorang membenci wali Allah karena agamanya.โบ BukuโบZiarah Para Wali, Perpaduan... Wali Berandal Tanah Jawa merupakan buku yang menggugat terhadap ragam buku Islam ortodoks yang semakin menguat di Indonesia. Fenomena ini menarik George Quinn, untuk meneliti praktik perpaduan Islam, sejarah dan mitos OlehMartinus Danang Pratama Wicaksana 5 menit baca Tradisi ziarah di Jawa merupakan gugatan terhadap ragam buku Islam ortodoks yang semakin menguat di Indonesia. Praktik ini memadukan antara keimanan Islam dengan sejarah lokal yang dibumbui oleh Cover buku Wali Berandal Tanah JawaData Buku Judul buku Wali Berandal Tanah JawaPengarang George QuinnPenerbit Kepustakaan Populer GramediaTahun terbit 2021Jumlah halaman xvi+552 halamanMakam para wali Allah atau situs-situs keramat hampir tersebar di seluruh Pulau Jawa dan Madura. Lokasi nya ada yang tersembunyi karena bersebelahan dengan masjid, di puncak-puncak gunung, atau di tengah hutan. Namun, tempat-tempat tersebut justru banyak didatangi orang untuk berdoa memohon keselamatan dan orang Jawa, situs ziarah menjadi sebuah penanda hubungan antara mereka dengan para leluhurnya. Tempat-tempat itu biasanya memiliki cerita serta mitos beragam sehingga membuat peziarahh terkagum-kagum. Namun, tidak jarang cerita tersebut sangat jauh menyimpang dari kenyataan ini menarik George Quinn, seorang peneliti dari Australia untuk menelaahnya dalam bukunya yang berjudul Wali Berandal Tanah Jawa. Sebelumnya, buku ini telah diterbitkan pada tahun 2019 dalam edisi Bahasa Inggris berjudul Bandit Saints of Java How Javaโs Eccentric Saints are Challenging Fundamentalist Islam in Modern menawarkan informasi historis tentang tempat-tempat ziarah di Pulau Jawa dan Madura namun juga kisah legenda para wali. Sumber referensinya tidak hanya kitab sastra Jawa kuno dan Kitab Suci Al-Qurโan. Namun, ia juga mewawancarai juru kunci dan para peziarah. Bahkan Quinn tidak segan-segan ikut larut melakukan ritual bersama peziarah .Wali โberandalโProses penyebaran agama Islam di Nusantara dilakukan oleh para wali yang lebih dikenal sebagai Wali Sembilan atau Wali Sanga. Mereka adalah para ulama yang melakukan dakwah Islam dengan cara melebur dalam praktik kultural di masyarakat. Hal ini membuat masyarakat Jawa dengan mudah memeluk agama Islam di tengah pesatnya kerajaan yang beragama Hindu-Buddha saat ulasannya yang pertama dalam buku ini Quinn mengangkat kisah salah satu Wali Sanga yang bernama Sunan Kalijaga. Sebelum menjadi seorang wali menurut teks berjudul Suluk Linglung Sunan Kalijaga, Sunan Kalijaga bernama asli Raden Mas Said putra dari adipati Tuban. Suatu ketika ia berselisih paham dengan ayahnya yang sering menimbun bahan makanan padahal rakyat jelata di Tuban banyak yang ini memicu Raden Mas Said untuk keluar dari istana menjarah gudang makanan ayahnya kemudian dibagikan secara sembunyi-sembunyi kepada masyarakat yang kelaparan. Ia juga mengganti namanya menjadi Brandhal Lokajaya. Istilah brandhal terang-terangangan menegaskan profesinya sebagai perampok atau bandit. Kisah inilah yang menjadi inspirasi Quinn dalam memberikan judul bukunyaNamun, Quinn tidak mengangkat semua cerita tentang Wali Sanga. Ia memilih beberapa wali yang ceritanya dianggap unik dan kontroversial, tetapi makamnya diziarahi oleh banyak orang. Apabila diurutkan, akan ditemukan sepuluh wali yang terdapat dalam buku ini antara lain Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Jayabaya, Ki Boncolono, Sunan Panggung, Mbah Priok, Mbah Maridjan, Pangeran Jimat, Eyang Jugo, dan Sultan memilih mereka tidak semata-mata karena pengaruhnya dalam sejarah Islamisasi di Indonesia. Ada beberapa tokoh di luar dari lingkaran para wali namun dipercaya oleh masyarakat memiliki kedekatan dengan Allah pada masa hidupnya. Mereka adalah Jayabaya, Mbah Maridjan, dan Ki Boncolono yang dianggap membawa pengaruh besar dalam Islamisasi di tingkat satu contohnya adalah kisah Jayabaya yang merupakan raja dari Kerajaan Kediri di abad ke-12 dikemas ulang menjadi seorang Muslim. Menurut cerita, Raja Jayabaya mengundang seorang pedagang Muslim dari Persia bernama Wasil Syamsudin ke istananya. Kemudian, Raja Jayabaya belajar ilmu ladzuni dan ilmu isyaroh yang kemudian berdampak besar ketika menyusun kitab Jangka Jayabaya. Kitab tersebut berisikan ramalan yang akan terjadi di Jawa. Beberapa ramalannya diyakini kebenarannya oleh orang Islam..Kompas Para peziarah berdoa di Makam Sunan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa 11/10. Setiap hari ratusan orang berziarah untuk memohon berkah dan mendoakan salah satu Wali Songo yang menyebarkan syiar Islam di Pulau Jawa Ikhsan Mahar SAN11-10-2016Laku ritualPraktik ziarah sebenarnya merupakan tradisi yang diwariskan dari kaum abangan di tanah Jawa. Istilah abangan sendiri berasal dari kajian Clifford Geertz dalam bukunya The Religion of Java. Geertz membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok yakni priyayi, santri, dan abangan. Menurut Geertz, Muslim santri adalah kelompok yang taat menjalankan setiap peraturan dalam ajaran Islam, bertolak belakang dengan Setiap bulan Ruwah, banyak peziarah mengunjungi Masjid Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu 16/7. Selain berziarah ke masjid yang dibangun Wali Songo itu, mereka juga mengunjungi makam Sultan Demak pertama Raden Patah dan Museum Masjid Hendriyo Widi HEN16-07-2011Kaum abangan merupakan Islam sinkretik yang berpusat di lingkungan pedesaan Jawa. Meskipun menyebut dirinya Muslim, mereka tidak mempedulikan aturan ketat di dalam ajaran Islam. Mereka juga merangkul beragam kepercayaan terhadap roh, perdukunan, dan ilmu gaib sehingga makam keramat menjadi unsur induk bagi abangan. Sehingga, tak mengherankan aktivitas ziarah ke makam-makam keramat erat kaitannya dengan kelompok melakukan laku ritual dengan cara berdoa kepada wali setempat entah sebagai tokoh yang memiliki kekuatan gaib atau sebagai perantara antara manusia dan Allah. Kelompok ini juga mempersembahkan sesaji dan hadiah pembacaan ayat suci disertai dengan permohonan meminta keberkahan atau dalam ungkapan bahasa Jawanya ngalap berkah. Ragam ibadah ini dipandang sebagai โtransaksiโ kepada wali atau Allah, atau bentuk perjanjian untuk โmembayarโ dalam bentuk tertentu jika bantuan yang diminta masa kiniPada masa kini praktik ziarah lokal menjadi populer bagi sebagian orang namun ada sedikit perubahan dalam melakukan laku ziarah yang dianggap sesat. Quinn melihat bahwa kaum santri mulai tertarik untuk mendatangi makam-makam keramat. Beberapa faktor pendorongnya adalah frustasi akibat penantian panjang untuk bergilirian naik haji, bisnis wisata spiritual, dan upaya mengurangi rasa kebosanan dalam melakukan ziarah di ziarah kini semakin banyak mengurangi praktik gaya abangan. Semakin banyak papan tulisan yang menonjolkan ragam ibadah baku dan peringatan tentang perilaku sesat. Beberapa acara peringatan di tempat ziarah yang dahulu sarat akan daya magis mulai disesuaikan dengan ragam Islam ortodoks seperti pembacaan Al-Qurโan secara massal dan pengajian melalui Kementerian Pariwisata juga mendorong ziarah lokal tidak hanya bermanfaat dari segi rohani saja tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar makam keramat. Hal ini kemudian memunculkan sektor jasa yang diberi label wisata ziarah, wisata religi, dan bahkan wisata syariโa. Litbang Kompas
Kisahperjalanan suci Nabi Muhammad Saw menembus langit ketujuh atau Sidratul Muntaha dalam semalam dengan menunggangi Buroq bagi masyarakat Arab zaman Jahiliah dinilai sebagai cerita yang tidak masuk akal. Namun, tidak bagi sahabat Abu Bakar Ash Shiqqiq. Dia merupakan orang pertama yang mengimani dan meyakini perjalanan suci Rasulullah Saw.
BeginilahPerjalanan Hidup Manusia. Wednesday, November 8, 2017. Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, penuh liku-liku, dan melalui tahap demi tahap. Bermula dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berhujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, syurga atau neraka.
Tawasul Wali Songo Bahasa Arab adalah kisah spiritual yang terinspirasi dari perjalanan para wali Allah di Jawa. Para wali Allah ini dikenal sebagai Wali Songo, dan mereka memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia pada masa Wali Songo ini memiliki cara tersendiri dalam menyebarkan agama Islam. Mereka tidak hanya menggunakan bahasa Jawa, tapi juga bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki nilai penting dalam agama Islam, karena bahasa ini digunakan dalam kitab suci Al-Quran. Oleh karena itu, para Wali Songo juga menggunakan bahasa Arab dalam menyebarkan agama Islam di satu kisah spiritual yang terkenal dari Wali Songo adalah Tawasul Wali Songo Bahasa Arab. Kisah ini menginspirasi banyak orang untuk lebih dekat dengan agama Islam, dan memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung di Wali Songo Bahasa Arab adalah doa yang digunakan para Wali Songo untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan keberkahan, perlindungan, dan keselamatan dalam menjalani Tawasul Wali Songo Bahasa Arab ini terdiri dari beberapa kalimat yang berisi permohonan kepada Allah SWT. Doa ini juga mengandung nilai-nilai spiritual yang sangat penting dalam agama ArabTerjemahan Bahasa Indonesiaุฃูููุชู ุงููููฐูู ููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชูEngkau Allah, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Engkauุฃูููุชู ุงููููุฏูููู ู ููุฃูููุชู ุงููุฌูุฏูููุฏูEngkau Maha tua dan Engkau Maha baruุฃูููุชู ุฑูุจูููู ููุฃูููุง ุนูุจูุฏูููEngkau adalah Rabb-ku dan aku adalah hamba-Muุฃูููุชู ุฑูุจูููู ููุง ุฃูุดูุฑููู ุจููู ุดูููุฆูุงEngkau adalah Rabbku, aku tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu apapunุฃูููุชู ุฑูุจูููู ููุฃูููุง ุนูุจูุฏููู ุธูููู ูุชู ููููุณูููEngkau adalah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu, aku menganiaya diriku sendiriููุงุบูููุฑู ูููู ุฌูู ูููุนู ุฐูููููุจูููMaka ampunilah semua dosakuุฅูููููู ููุง ููุบูููุฑู ุงูุฐููููููุจู ุฅููููุง ุฃูููุชูSesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali EngkauDoa Tawasul Wali Songo Bahasa Arab ini sering kali dibaca oleh umat Islam, terutama di Indonesia. Doa ini menjadi salah satu doa yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu, doa ini juga sering dibaca dalam acara-acara keagamaan, seperti pengajian, sholawat, dan lain itu Wali Songo?Source Songo adalah para wali Allah yang memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia pada masa lalu. Mereka adalah ulama-ulama besar yang memiliki ilmu agama yang tinggi dan menjalankan ajaran Islam dengan Wali Songo ini memiliki cara tersendiri dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Mereka tidak hanya menggunakan bahasa Jawa, tapi juga bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki nilai penting dalam agama Islam, karena bahasa ini digunakan dalam kitab suci Al-Quran. Oleh karena itu, para Wali Songo juga menggunakan bahasa Arab dalam menyebarkan agama Islam di Wali Songo ini memiliki banyak pengikut dan disegani oleh masyarakat di Indonesia. Mereka memiliki pengaruh yang besar dalam menjaga dan mengembangkan agama Islam di Saja Kisah Spiritual dari Wali Songo?Para Wali Songo memiliki banyak kisah spiritual yang penuh makna. Kisah-kisah ini menginspirasi banyak orang untuk lebih dekat dengan agama Islam dan memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Berikut beberapa kisah spiritual dari Wali SongoKisah Sunan KalijagaSource Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo yang terkenal. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat dekat dengan rakyat kecil. Sunan Kalijaga memiliki banyak kisah spiritual yang menginspirasi banyak satu kisah spiritual yang terkenal dari Sunan Kalijaga adalah ketika beliau memperlihatkan kebesaran Allah SWT kepada raja Majapahit. Pada waktu itu, raja Majapahit merasa sombong dan meremehkan Sunan Kalijaga. Maka, beliau memperlihatkan kebesaran Allah SWT dengan cara memasukkan seekor ular ke dalam tas yang ditaruh di depan raja Majapahit. Saat dibuka, ternyata tas itu berisi aneka macam benda, termasuk seekor ular yang sudah Sunan MuriaSource Muria adalah salah satu dari Wali Songo yang terkenal. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat memperjuangkan agama Islam di satu kisah spiritual yang terkenal dari Sunan Muria adalah ketika beliau berhasil mengalahkan setan yang meresahkan masyarakat. Saat itu, setan tersebut menampakkan diri sebagai kijang hitam yang berbahaya. Sunan Muria berhasil mengalahkan setan tersebut dengan cara membaca ayat-ayat suci Sunan BonangSource Bonang adalah salah satu dari Wali Songo yang terkenal. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat memperjuangkan agama Islam di satu kisah spiritual yang terkenal dari Sunan Bonang adalah ketika beliau berhasil menyembuhkan penyakit lepra. Saat itu, lepra adalah penyakit yang sangat menakutkan dan belum ada obatnya. Sunan Bonang berhasil menyembuhkan penyakit tersebut dengan cara membaca ayat-ayat suci Al-Quran dan memberikan doa kepada orang yang terkena penyakit Tawasul Wali Songo Bahasa Arab Dapat Menginspirasi Kita?Tawasul Wali Songo Bahasa Arab adalah doa yang sangat menginspirasi banyak orang untuk lebih dekat dengan agama Islam dan memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Doa ini juga mengandung pesan-pesan yang sangat penting dalam kehidupan satu pesan yang terkandung dalam doa Tawasul Wali Songo Bahasa Arab adalah tentang pentingnya mengakui kebesaran Allah SWT. Dalam doa ini, kita diingatkan bahwa hanya Allah SWT yang berhak diibadahi dan hanya Allah SWT yang dapat mengampuni dosa-dosa Tawasul Wali Songo Bahasa Arab juga mengajarkan kita untuk selalu merendahkan diri dan mengakui bahwa kita hanyalah hamba Allah SWT. Dalam doa ini, kita memohon ampun atas dosa-dosa kita dan berharap agar Allah SWT memberikan keberkahan, perlindungan, dan keselamatan dalam menjalani Tawasul Wali Songo Bahasa Arab juga mengajarkan kita untuk selalu berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Doa ini mengandung nilai-nilai spiritual yang sangat penting dalam agama Islam, seperti keimanan, ketaqwaan, dan kecintaan kepada Allah Wali Songo Bahasa Arab adalah kisah spiritual yang terinspirasi dari perjalanan para Wali Songo di Jawa. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan keberkahan, perlindungan, dan keselamatan dalam menjalani kehidupan. Doa ini juga mengandung nilai-nilai spiritual yang sangat penting dalam agama Wali Songo memiliki banyak kisah spiritual yang penuh makna. Kisah-kisah ini menginspirasi banyak orang untuk lebih dekat dengan agama Islam dan memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Kisah-kisah ini juga mengajarkan kita tentang kebesaran Allah SWT dan pentingnya berpegang teguh pada ajaran agama Tawasul Wali Songo Bahasa Arab seringkali dibaca oleh umat Islam, terutama di Indonesia. Doa ini menjadi salah satu doa yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu, doa ini juga sering dibaca dalam acara-acara keagamaan, seperti pengajian, sholawat, dan lain memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam Tawasul Wali Songo Bahasa Arab, kita dapat menjadi lebih dekat dengan agama Islam dan memperkuat iman kita kepada Allah SWT. Semoga kita selalu diberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjalani hidup dengan penuh keberkahan, perlindungan, dan video of Tawasul Wali Songo Bahasa Arab Kisah Spiritual yang Menginspirasi Iatahu bahwa keputusan TUHAN-lah yang terlaksana, dan berkata, Biarlah itu terlaksana, jadilah kehendak Tuhan. . SH -> Kis 26:19-32; Kis 26:24-32. SH: Kis 26:19-32 - Aliran Injil dalam hidup (Minggu, 16 September 2007) Aliran Injil dalam hidup Paulus kemudian menjelaskan konsekuensi pertobatan dan misinya.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Langit diam terhujam kakinya di ujung timur dan barat, menembus tanpa batas. Awan bergumpal-gumpal, pekat menghitam menutupi cahaya bulan. Suasana malam dingin tanpa kisaran angin. Hanya suara tonggeret terdengar dari kejauhan, dari arah rumah belakang tempat jalannya prosesi. Hening dalam nuansa, gelap dalam menanti, sepi sekali. Nafas terdengar satu-satu, berpadu dalam rahsa tak menentu, sebab sepertinya memang sedang dalamdiammenunggu. Menunggu sesuatu peristiwa yang bakalan terjadi namun tak ada yang mengerti, apakah yang bakalan terjadi nanti. Badan sudah mulai terasa kesemutan, aliran energi entah dari mana mulai merasuki. Dingin menjalar dari dalam dada sebelah kiri. Sebagaimana keadaan malambiasanya, romansanya, seperti menandakan hari akan segera turun hujan. Terlihat tetes rintiknya sudah jatuh satu-satu. Malam itu, adalahmalam yang menjadi satu rangkaian dengan peristiwa anehsiang hari tadi, peristiwa misteri yang kemudian nanti akan merubah jalan hidupMas Dikonthole, ya di Masjid Merah ini. Peristiwa luar biasa yang terjadisiang hari tadi, sehabis ashar. Peristiwa yang terus hingga malam ini menggetarkan sanubari, yang kemudian memaksa dirinya harus melaksanakan prosesi menuntaskannya di malam ini. Dan sekarang ini dia tengah bermalam sendirian, di masjid yang tanpa penghuni. Menginap secara sembunyi-sembunyi,bila diketahui penjaga masjid maka pasti Mas Dikonthole akan digelandang, sebab disangka masjid sangat keras, peziarah tidak diperbolehkan menginap di dalam ruangan masjid. Maka seluruh pintu gerbang, setelah sholat isya dikunci oleh juru kunci. Mestinya, tidak mungkin Mas Dikonthole dapat masuk ke dalam. Namun nyatanya Mas Dikonthole malam ini nekad bermalam, untuk sebuah prosesi. Mas Dikonthole memaksa, menerobos ke dalam masjiduntuk apa jadinya jika tertangkap para peziarah yang nekad, berakhir dipenjara. Namun bisikan sangat kuat agar dia bermalam di dalam ruangan masjid diantara dua tiang besar. Mengalahkan logikanya. Maka jalan bahayapun ditempuhnya, sehabis sholat isya, dia menghampiri salah satu warga, yang sholat, agar mau menolongnya. Itulah yang pertemuan setelah lewat sholat isya, sekitar jam delapan malam mereka akan bertemu di depan gerbang pintu masjid. Maka untuk mengisi waktu Mas Dkonthole keluar sebentar untukmembeli makanan. Setelah selesai makan, Mas Dikonthole menuju kembali ke masjid, rupanya penolongnya tak lama kemudian juga datang kesitu. Layaknya seorang pencuri, orang tersebut kemudian melompat ke dalam masjid melalui pagar depan, di samping kiri masjid. Dan tak lama kemudian, membukakan pintu belakang samping kanan masjid. Pintu yang hanya setinggi anak lima tahunan, hanya pas untuk masuk sambil menunduk saja. Pada saat itu Mas Dikonthole sempat was-was juga, harus mengendap-endap, bagaimana kalau ketahuan, kemudian disangka pencuri. Wah bisa babak belur jadinya. Namun diyakinkanlah dirinya, pasti Tuhan akan menolongnya. Apa boleh buat , dibulatkan saja tekadnya. Malam itu diapun berhasil masuk ke dalam ruangan masjid yang tak terjaga. Anehnya orang yang menolongnyapun seperti tergesa-gesa pergi, seperti ketakutan, dan dia pun melompat dari gerbang maka saat ini dia tengah diam dalam hening di dalam ruanganMasjid Merah, sendiri saja. Temannya yang satu perjalanan spiritual, yang diawal selalu berjalan bersamanya entah mengapa tidak mau menemani. Temannya memilihmelanjutkan perjalannya sendiri, katanya mengikuti takdirnya. Dan nanti dibagianlain, kisah perjalan temannya ini, akan dikisahkan. Saat mana perjalanannya seperti diarahkan ke tempat makam asli Syekh Siti Jenar. Dia seperti hilang kesadaran, menempuh perjalanan panjang ke tempat makam sang Syekh. ya, dia menemukan makam Syekh yang asli. Diantara perbukitan tinggi di Jawa Barat. Para wali yang menyembunyikan makamnya Dikontholediam di dalam masjid sendiri. Mengapa temannya mampu menemukan makamnya, ya karena sebab temannya ini masih ada titisan Sykeh Siti Jenar itu sendiri. Itulah jawaban yang diyakini Mas Dikonthole. Langit diam terhujam kakinya di ujung timur dan barat, menembus tanpa batas. Awan bergumpal-gumpal, pekat menghitam menutupi cahaya bulan. Suasana malam dingin tanpa kisaran angin. Hanya suara tonggeret terdengar dari kejauhan, dari arah rumah belakang tempat jalannya prosesi. Hening dalam nuansa, gelap dalam menanti, sepi sekali. Nafas terdengar satu-satu, berpadu dalam rahsa tak menentu, sebab sepertinya memang sedang Dikonthole masih rebahan di masjid menunggu prosesi puncak tepat jam 12 malam nanti. Masih kuat dalam kesadarannyakejadian siang haritadi, dimana peristiwa hebat telah terjadi, seperti layaknya sebuah peristiwa penyambutan luar biasa dari para wali kepada Mas Dikonthole. Teringatlah jelas dalam kesadaran, pada saat itu,dalam meditasinya,dirinya tersentak. Blegh..des..der.. !. Kesadarannya terhenyak, dalam kagetnya bertanya, โDuh ..Gusti benda apa ini ?.โTiba-tiba serasa seperti laju angin berhenti bertiup, dan seiring dengan itu , sosok berjubah putih hadir dihadapan Mas Dikonthole. Seorang lelaki setengah baya, berpakaian jubah wali, mirip dengan pakaian kebesaran bangsawan dari baghdad lengkap dengan barisan para santri,yangmengiringi kemunculannya dari balik pintu ruang dalam Masjid Merah. Ruangan seperti hampa udara, sesak nafas dibuatnya. Energi putih seperti membentengi keberadaan sang wali yang terus menghampiri dimana Mas Dikonthole terjadi hanya sepersekian !. Sekelebatan saja, sosok wali itu, sudah didepan Mas Dikonthole seperti menghalangi pandangan. Dan seiring berhentinya desiran angin, seperti ada suara yang memerintahkan agar Mas Dikonthole membuka telapak tangannya, berbisik lembut saja, namun rahsanya begitu kuat merasuk kedalam relung hati. Tanpa sempat bertanya apa-apa, dan belum juga sempat kekagetannya. Sosok berjubah itu, begitu saja mengangsurkan tangannya kearah Mas Dikonthole. โAku berikan kitab rahasia hikmah Al qur an โฆโ Blamโฆderโฆ!.Blegh..!.Dan tiba-tiba saja aliran listrik tegangan tinggi seperti mengalir ke telapak tangan Mas Dikonthole yang terbuka, Keadaan yang benar-benar tak tahu jika di dalam ruangan Masjid Merah tengah berlangsung pertemuan para wali. Sebelum dirinya mulai meditasi, dia melihat kedalam ruangan dalam Masjid Merah, yang terkunci rapat sepanjang tahun dan konon katanya hanya dibuka satu tahun sekali itupun harus menggunakan rangkain persyaratan ruangan yang tak begitu luas, disana dia melihat seperi kerumununan orang yang tengah bersidang dengan meja besar yang asyiknya mereka bersidang, membahas permasalahan dan problematika umat, sepertinya mereka tak memperdulikan kehadiran Mas Dikonthole yang mengamati mereka. Sambil menghela nafas Mas Dikonthole bersiap untuk sholat wali,yang sepertinya masih terus berlangsung hingga kinidiMasjid hanya ilusi ataukah benar terjadi ?. Kembali Mas Dikonthole hanya mengkhabarkan apa adanya, terserah sidang pembaca memaknai. Diirnya hanya mampu bersyukur,dapat menyaksikan pertemuan itu diahanya uluk salam saja, tanpa bermaksud mengganggu pertemuan para wali yang tengah berlangsung salamnya seakan diacuhkan saja oleh mereka yang tampak sedang serius semakin jelas, ada sembilan wali yang tengah berdialog di dalam ruangan. Dan disekitarnya ada beberapa santri yang duduk bersila sambil berdzikir. Jumlahpara santri kurang lebih dua puluhan. Ya, sepertinya nuansa berabad-abad yang lalu tengah terjadi disitu, dihadirkan dimata batin Mas Dikonthole. Apakah memang kebetulan ataukah sengaja diperlihatkan kepada Mas Dikonthole, dia tak tahu itu. Dengan rasa takjum dirinya hanya menyapa mereka dalam hatinya. Kemudiandia tak mau mengganggu mereka lagidilaksanakanlah sholat seperti biasa saja. Sholat sunnah masjid yang kemudian diteruskan dengan sholat ashar, sholat yang khusuk. Namun kejadiannya, sungguhtidak disangka, jika kemudian merekasecara bersama-sama menghampirinya. Bersamamenemui Mas Dikonthole dan kemudian memberikan sesuatu. Kitab berukuran kecil sekali dengan diameter cm x 1 kejadian luar biasa yang diceritakan dimuka, dimana Mas Dikonthole tersegah menerimanya. Kitab kecil ini begitu diletakan ditangan Mas Dikonthole seperti melebur , menghablur seperti cahaya kecil, yang perlahan-lahan, mengalirmasuk ke dalam badan melalui tangan sementara tangan kanan sang wali berada pada jarak 5 cm diatas telapak tangan Mas Dikonthole. Memberikan tekanan luar biasa agar benda kecil itu dapat masuk ke dalam aliran listrik ribuan kilovolt menerjangsyaraf. Sungguh urat syarafnya selesai rasa sakit yang menerjang, sang wali berbisik lagi, โAku berikan rahasi a sunnah..โ Dan ..blam..blamโฆbadan Mas Dikonthole oleng, kesadarannya menghablur. Hal yang sama terulang kembali, kitab yang ukurannya sama. Dua kitab hikmah diberikan sekaligus dalam hitungan detik,yang satu melalui tangan kanan dan yang satunya lagi melalui tangan kirinyamaka bayangkanbagaimana rahsanyaenergi yang menerjang badan. Sekuat tenaga dirinya mempertahankan posisi duduk bersilanya, badanya bergoyang kesana kemari, tangannya seperti tak kuasa menahan sesuatu. Hampir saja dia berteriak saking tak kuatnya menahan berat dan rahsa yang menghujam, namun seperti ada bisikan halus yang menentramkannya. Energi halus danlembut tu sepertimeliputi danmenahannya,seperti kabut tipis diseputar badan,sejuk sekali. Ya, dia masih berada dalam ruangan masjid. Apa jadinya jika dia berteriak. pasti akan mengagetkan orang yang tengah sholat itu tidaklah lama, mungkin kisaran 30 menit sampai satu jam, Mas Dikonthole tak tahu pasti. dalam kesadarannya dirinya mengalami gemblengan para wali berbulan-bulan lamanya. Kemudian saat semua sudah selesai, angin sepertinya kembali kepada keadaannya semula. Langit sudah tidak mendung lagi. Selesai prosesi, kemudian sang wali memberikan wejangan, agar dirinya mengamalkan seluruh ajaran kitab Al qur an dan sunnah. Hakekat dan hikmah sudah diajarkan, maka menjadi kewajiban Mas Dikonthole untuk menguraikan dan memaknai, juga mengkhabarkan. โUghโฆapakah itu ilusi ?. Lha kapan diajarkannya. Bukankah kejadiannya hanya berlangsung sebentar tidak sampai 30 menit dan juga dirinya tidak merasa kalau diajarkan sesuatu. Apakah maknanya.โ Mas Dikonthole terus membantin, dengan kejadian atas peristiwa ini kemudian menjadi pertanyaan yang tidak habis-habisnya, kejadian apakah dan mengapa dirinya yang diberikan kitab itu ?. Bagaimana memaknainya. apakah dirinya harus belajar Al qur an sebagaimana para santrinya ?. Kalau itu sungguh Mas Dikonthole menyerah saja. Dia bukanlah ahli agama, dia hanya bisa sekedar baca Al qur an saja, itupun hasil belajar pada ustad kampung saja. Kalau sekarang hanya lulus iqro saja mungkin. Bagaimana harus memahami hikmah rahasia Al qur an dan sunnah yang begitu besar ?. Mimpi tersebut benar-benar sangat membekas, dan menjadi beban yang tak berkesudahan. Sebab setelahnya, seperti ada sesuatu yang menuntut dirinya harus terus mengkaji makna demi makna atas peristiwa perjalanan spiritualnya. Hikmah kejadian demi kejadian yang terus mendamparinya. Sepanjang lakunya berspiritual, mengelilingi nusantara ini. Siapakah yang memberikan kitab hikmah tersebut ?. Benarkah kitab itu real adanya ?. Ataukah dirinya hanya berjalannya waktu, dirinya benar-benar diajarkan hikmah melalui pengajaran alam. Bagaimana kemudian dirinya mampu membaca simbol-simbol yang digunakan dalam al qur an, bagaimana juga kemudian dirinya meyakini tanda-tanda alam. Bagaimana dirinya diajarkan bahasa alam , diajarkan bahasa al qur an melalui bahasa alam itu sendiri. Kemudian pada gilirannya dirinya juga mengerti makna agama alam, mengerti hakekat agama Islam. Agama alam, agama Islam, dan sunatulloh sepertinya semua dalam rangkaian yang tali temali yang saling menjelaskan keadaannya. Semua dalam bahasa simbol. Bagaimana bisa terjadi ?. Apakah yang dimaksudkan kitab hikmahโ adalah seperti itu ?.Semua pertanyaan benar-benar menghabiskan sepanjang perjalanan spiritualnya, rasa gundah, rasa penasaran, rasa ingin tahu, dan rasa-rasa sang wali hanya ilusi saja ?.Dan sebagainya, dan sebagainya. Namun sepertinya tidak, bagaimana dirinya mengerti hikmah ?. Maka Mas Dikonthole seperti yakin sekali akan penglihatannya, kesadaran ghaibnya tidak mengingkari adanya sosok wali yang menemuinya dalam kesadaran Mas DikontholeMasjid Merahtersebut memang masih menjadi tempat pertemuanpara dahulu hingga kini. Namun bukankah mereka semua sudah meninggal. Sesungguhnya wali-wali Allah tidaklah mati mereka hdup disis-Nya.โ Itulah yang diyakini Mas Dikonthole dari berita al qur an. Maka benarkah keadaan diri mereka seperti yang dilihat Mas Dikonthole. Sepertinya keadaan masa lalu yang tidak berubah ?. Walohualam Mas Dikonthole meyakini, bahwa Yaitu sebagaimana memang pawa wali, jaman dahulu menggunakan Masjid Merah itu untuk pertemuan utama, menggelar pertemuan rahasia di Masjid Merah ini. Dan apakah hanya Mas Dikonthole saja yang menjadi saksi ?. Jika benar, sungguh nikmat luar biasa yang dianugrahkan Tuhan pada ini merupakan sebuah masjid berumur sangat tua yang didirikan pada tahun 1480 oleh Syarif Abdurrahman atau Pangeran Panjunan. Ia adalah seorang keturunan Arab yang memimpin sekelompok imigran dari Baghdad, dan kemudian menjadi murid Sunan Gunung Merah Panjunan ini berumur lebih tua dari Masjid Demak, Masjid Menara Kudus dan Masjid Sang Cipta Rasa. Sebelum dikenal dengan nama Masjid Merah Panjunan, dulunya Masjid ini bernama Al Athyang yang berarti dikasihi. Pengaruh penggunaan material bata merah yang dominan terutama pada bangunan pagarnya ini lebih menyerupai bangunan candi atau Pura yang umum digunakan pada masa permulaan Islam terus menerawang, Mas Dikonthole bersiap untuk prosesi. Jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Namun apa yang terjadi. Tiba-tiba pintu gerbang dibuka dari arah depan, sepertinya sang juru kunci akan masuk. Berdebarlah dada Mas Dikonthole,"Waduh, bisa dipenjara dirinya nanti.."bisiknya dalam hati. sesaat kemudian dia berdoa kepada Allah. Benarlah apa yang ditakutkannya. Bersama dua orang satuan kemanan sang juru kunci menghampiri tempat duduk Mas Dikonthole dan kemudian Mas Dikonthole digelandang ke salah satu ruangan masjid. Entah berapa banyak pertanyaan dilontarkan, badan Mas Dikonthole sudah mulai panas dingin. Syukurlah kemudian setelah diperiksa identitasnya, dan kemudian menjelaskan maksud dirinya bermsalam, sang juru kunci mengerti dan hal yang belum pernah terjadi katanya, biasanya jika ada yang menerobos tanpa ijin ke masjid ini bisa dipidana. Masjid ini sudah dilindungi undang-undang purbakala. Bersyukurlah Mas Dikonthole sebab akhirnya sang juru kunci mau menemani Mas Dikonthole menginap di masjid. Malam sudah menunjukan pas jam 12 malam maka mulailah dilaksanakan prosesi. Mas Dikonthole sholat sunnah, hajat, tobat, kemudian diam dalam waktu yang lama. Entah pengajaran apa yang tengah dialaminya di masjid itu. Beberpa sosok berjubah bergantian menghampiri, mengajarkan pengajaran ghaib yang sulit diceritakan disini. Satu persatu para wali mengajarkan kepada kesadaran Mas Dikonthole. Hingga tak sadar waktu sudah menujukkan pagi, adzan subuh sudah bergema di masjid Dikonthole, tergugah dari meditasinya, rasanya pembelajaran para wali cukup membekas, namun dirinya sendiri tidaklah mengerti, atas apa yang diajarkan. Sungguh membingungkan sekali. seperti proses diinput program-program saja. Program yang terasa manfaatnya jika digunakan. Maka dengan hati yang masih penuh tanda-tanya, diaksanakannya shlat berjamaah di masjid ini. Nuansa yang benar-benar tak mampu dilupakan. Bagaimana rahsanya jika kita satu jamaah dengan para wali ?. Sunguhkah ini ?. Apakah bukan majinasi atau ilusi. He eh, entahlah. Semua hanya dalam kesadaran dan keyakinannya saja. Dirinya tak berharap agar orang lain percaya dengan apa yang dialaminya. Cukup dirinya saja yang menjadi saksi. Biarlah dia menyaksikan apa-apa yang disaksikan oleh para orang suci. Menjadi saksi kebenaran ayat-ayat Allah di muka bumi bisawab 1 2 3 Lihat Filsafat Selengkapnya
DaftarIsiBiografi Singkat dan Perjalanan HidupKisah Singkat Biografi Sunan Gunung JatiRiwayat Dan Perjalanan Hidup Sunan Gunung Jati1. Keahlian Yang Dimiliki2. Menikah Dengan Seorang Putri Cina3. Memuslimkan Ribuan Prajurit4. Menyebarkan Agama Islam Dengan Cara Yang Unik5. Kasultanan Cirebon Kisah Faletehan, Sang Sunan Gunungjati - Faletehan atau Fatahillah yang kemudian terkenal dengan