TRIBUNMEDAN.com, MEDAN-Demi terselenggaranya program pelestarian olahraga tradisional di Provinsi Sumatera Utara, pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumut lakukan kunjungan kerja ke Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting.Kunjungan itu digelar pada, Rabu (25/8/2021) di kantor DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Sumatra Barat disingkat Sumbar adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra dengan Padang sebagai ibu ini Daftar Permainan Tradisional Khas Minangkabau Sumatera Barat yang kami himpun dari berbagai Isi 1. Badia Batuang Meriam BambuSekelompok anak-anak tengah bermain Badia-badia Batuang atau Meriam Bambu. Foto Batuang atau meriam bambu adalah salah satu permainan tradisional dari daerah Sumatera Selatan yang biasanya dimainkan saat bulan Ramadan oleh anak anak. Permainan ini dibuat dari bambu yang batuang terbuat dari sebatang bambu berdiameter luar sekitar 15 cm, ketebalan sekitar 1-1,5 cm dan memiliki panjang sekitar 4-5 buku bambu 1 buku bambu sekitar 30cm bagi bambu dewasa. Biasanya dipilih bambu yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu ini akan diberi minyak tanah dan sumbu. Bambu akan dilubangi ujungnya dan lubang kecil sebelum pangkalnya. Saat disulut, badia batuang akan menghasilkan dentuman yang saat ngabuburit atau waktu menunggu berbuka, permainan ini juga dimainkan sebagai media untuk membangunkan warga sahur. Bisa juga dipakai sebagai mainan setelah salat tarawih di ini biasa dimainkan di tempat-tempat yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk, seperti di lapangan, kebun, sawah, ladang, dan lain Bakiak terompah panjangLomba Bakiak Beregu. Foto panjang Terompah Panjang atau yang sering disebut terompa galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Permainan ini menggunakan sebuah alas kaki Sendal yang terbuat dari kayu berukuran panjang untuk dipakai oleh beberapa orang bakiak ini sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Permainan ini membutuhkan beberapa orang untuk membentuk satu grup yang akan bertanding dengan grup harus memakai bakiak dan berjalan selaras, berbarengan dari garis start hingga ke garis finish. Permainan ini bertujuan untuk membangun hubungan kerjasama dan kekompakan antar anggota di dalam tim agar dapat berjalan seirama. Umumnya,lomba bakiak beregu diadakan saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Cakbur Galah PanjangAnak anak Sekolah sedang bermain Cak Bur, Galasin atau Gobak sodor. Foto AktualPermainan Cak Bur, Galasin atau Gobak sodor merupakan permainan tradisional dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal umumnya hanya satu orang, maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Sumber Wikipedia4. CongklakCongklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadang kala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di beberapa daerah di Sumatra yang berkebudayaan Melayu, permainan ini dikenal dengan nama congkak. Di Lampung, permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban, sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan beberapa nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 14 x 7 buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain. Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak. sumber Wikipedia5. Gasiang GasingGasiang, Gasing atau juga disebut Gangsing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Di sumatera Barat juga terdapat beberapa jenis gasing yang terkenal, umumnya terbuat dari dari sumatera barat dimainkan di tanah keras dan padat di area bebas berukuran 9 x 9 meter berbentuk bulat/ lingkaran. Dimainkan oleh anak-anak, remaja dan orang tua secara berkelompok maupun pertandingan peserta mendaftarkan diri, mencabut nomor undian lotting, gasing yang keluar dari lingkaran dianggap batal. Bagai peserta yang belum siap dilanjutkan dengan peserta lain. Peserta yang tidak siap, akan dipanggil kemudian setelah peserta lain selesai Kuciang-kuciangPermainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Untuk memulai permainan, harus ada 6 buah biji congklak atau sejenis cangkang kerang atau biasa disebut “kuciang-kuciang” dan satu bola tenis. Pemain harus melempar bola ke atas dan ambil “kuciang-kuciang” tadi. sumber Kejaran Em / kejaran Koboy / kejaran em tingga surangNtah apa namanya di setiap daerah kamu, tapi yang pasti main kejaran ini siapa yang jadi pasti bakalan “kanai asek” aduhh, penulis gak tau bahasa Indonesia nya kanai asek, kena asap gak pas, terjemahin sendiri aja yaa, soalnya permainan ini kayak never ending game, yang pernah main ini dulu pasti bakalan ngerti perasaan never ending game dan kanai salah satu dari pembaca punya bekas luka di lutut atau siku nya akibat dari main kejaran ini kan? Sumber Info Sumbar8. Lompat TaliPermainan Lompat Tali adalah permainan tradisional yang berasal dari daerah Sumatra Barat. Permainan tradisional yang satu ini terbilang sangat sederhana. Hanya dengan seutas tali, anak-anak dapat tertawa bahagia dengan teman seusianya. Permainan Tali ini tidak membutuhkan biaya banyak untuk memainkannya. Biasanya dimainkan oleh anak ini dapat dilakukan ditempat yang memiliki ruang cukup luas, seperti di halaman rumah, halaman sekolah dan sebagainya. Peralatan yang dibutuhkan untuk permainan ini hanya membutuhkan seutas tali dengan ukuran panjang tali melihat dari berapa banyak pemain. Untuk ukuran normalnya dengan minimal 5 pemain dibutuhkan panjang tali kurang lebih 3 meter. Untuk tali yang digunakan bisa terbuat dari karet gelang yang disambung sampai memanjang. Jumlah pemain untuk memainkan permainan tali tidak ada batasan. Jumlah minimal pemain untuk permaian ini ada 3 pemain. Permainan ini dimainkan dengan cara memutar seutas tali yang dilakukan oleh dua anak di setiap ujung talinya. Pada saat tali diputar pemain secara bergiliran masuk dan melompat dalam putaran tali. Pemain dinyatakan kalah jika gagal melewati putaran tali. Pemain yang gagal melewati putaran tali maka harus bergantian dengan pemain yang bertugas menjadi pemutar Main gunduGundu adalah permainan Tradisional Sumatera Barat yang menggunakan media batu sebesar kepalan tangan, berbentuk pipih seperti piring. Batu yang pipih ini bertujuan agar gampang dilempar selayaknya kita bermain Disk ini dimainkan oleh 2 kelompok, yang satu bermain dan yang satunya lagi meletakkan gundu-nya secara berdiri di garis yang telah dibuat. Kemudian pemain akan melemparkan gundu-nya menuju garis dari jarak yang sudah ditentukan. Intinya, para pemain harus bisa menjatuhkan gundu lawan yang tengah berdiri tersebut, dan mengeluarkannya dari garis. Sumber Main kastiKasti Atau Kastik adalah salah satu jenis permainan tradisional beregu. Olah raga ini dilakukan oleh dua regu dengan menggunakan Bola dan tongkat sebagai pemukul bola untuk melakukan gerakan memukul dan menangkap bola. Ada dua regu yang bermain dalam setiap permainan, yaitu regu pemukul dan regu regu pemukul berupa tongkat umumnya terbuat dari kayu. Panjang tongkat pemukul adalah 60 cm. Bola kasti terbuat dari bahan karet yang di bagian dalamnya diisi dengan sabut kelapa atau bahan sejenis. Bila tidak ada bola kasti, bisa juga menggunakan bola tenis yang sedikit dilubangi. Hal itu agar bola sedikit kempes, sehingga bila dipukul tidak melambung terlalu bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan Main Lore / EngklekMain Lore/engklek sumber TwitterLore atau engklek adalah salah satu permainan anak nagari di Kenagarian Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Solok. Permainan itu disajikan dalam bentuk ukiran di atas tanah berupa gabungan beberapa buah persegi dengan menggunakan stonek. Stonek merupakan media yang terbuat dari kaca berbentuk datar dan pipih yang nantinya dilempar ke dalam persegi-persegi itu. Terkadang mereka mengunakan uang koin pecahan 100, 500, dan 1000 ini merupakan permainan musiman, yang mana permainan ini akan bertahan paling lama 2 bulan saja. Setelah itu permainan lore akan digantikan oleh permainan anak nagari yang lainnya, seperti permainan kelereng, main tikuak, main tali, dan masih banyak yang lainnya. Pesertanya terbagi atas dua kelompok, dengan ketentuan kelompok yang menang dalam suit akan bermain terlebih dahulu sampai stonek yang dilempar keluar dari kotak persegi. Sumber Mancik-mancik / Pak tekong / Cak Tum Petak umpetPermainan ini sudah sangat tua usianya, setua masyarakat pendukungnya, yang sangat erat hubungannya dengan kegiatan masyarakat bertani di sawah dan diladang. Untuk mengatasi bahaya tikus mancik dilakukanlah kegiatan berburu yang juga memamfaatkan bantuan anjing dan peralatan sederhana lainnya seperti parang. Tentu saja perburuan tersebut membuahkan hasil dan hasil panenpun meningkat. Untuk memperingati itu, terutama seusai musim panen maka para orang tua mengarahkan anak-anak mereka untuk melakukan permainan, yang disebut dengan main mancik-mancik. Lebih lanjut, terkait dengan sejarah permainan ini, maka berdasarkan penelusuran Amir dkk 1981 219, tidak diketahui kapan permainan ini ada di tengah masyarakat Minangkabau. Mancik dalam pengertian masyarakat Minangkabau Sumatera Barat adalah tikus dalam pengertian masyarakat luas di Indonesia, yaitu binatang penggerak, yang hidup dikolong-kolong rumah, di sawah dan ladang, amupun di semak-semak belukar. Kebiasaan mancik adalah mencari makan pada malam hari dan tidur pada siang harinya. Dalam mencari makan tersebut, mancik senantiasa mengganggu tanaman manusia, seperti padi, jagung dan sebuah permainan, maka mancik-mancik adalah permainan yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku, yaitu anak-anak yang berjumlah sekitar 10 sampai 15 orang berlari-lari dan bersembunyi seperti mancik di pojok-pojok rumah atau pada tempat-tempat yang memungkinkan mereka untuk bersembunyi. Sementara itu, seorang anak bertugas mencari teman-temannya yang lain, yang dilakukan secara bergiliran Secara sosial, meskipun permainan ini bersifat hiburan, namun mengajarkan untuk hidup bergotong royong dalam mengahadapi persoalan-persoalan yang tumbuh di tengah Patok lele/Tok lele, Gatrik, atau Tak KadalPermainan Patok Lele adalah permainan tradisional nusantara yang berasal dari Sumatra Barat. Permainan ini dimainkan untuk mengisi waktu senggang, atau dipertandingkan dalam memperingati HUT RI, lebaran, dan lain-lain. Sifat permainan ini edukatif, rekreatif, dan Patok Lele dimainkan oleh 2 kelompok yang anggotanya berjumlah sama. Dalam permainan ini, pemain menggunakan 2 potong kayu yang masing-masing berdiameter 3 cm yaitu sebuah kayu yang panjangnya 30 cm sebagai pemukul/induk sedangkan sebuah kayu lain yang panjangnya 15 cm sebagai anak patok Pijak bayang Injak BayanganPermainan yang satu ini permainan yang paling simpel dan tukang ngejar bayangan nya bakalan bau ini simple, suit menentukan yang jadi tukang kejar bayangan, yang lainnya lari berdiri di tempat teduh dan sekali-kali lari ke daerah panas buat ngasih kesempatan yang jaga ngejar bayangan nya supaya bisa ini permainan akibat terlalu berkreasi, kreasi buat menjebak tukang ngejar bayangan supaya panas-panasan dan yang lain asik di tempat RandaiRandai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut panggoreh, yang mana selain ikut serta bergerak dalam legaran ia juga memiliki tugas yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya hep tah tih yang tujuannya untuk menentukan cepat atau lambatnya tempo gerakan seiring dengan dendang atau Gurindam. Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan seirama. Biasanya dalam satu group Randai memiliki satu panggoreh yang dipercayai oleh seluruh anggota tim, tetapi bisa digantikan oleh rekan tim lainya apabila panggoreh sebelumnya kelelahan, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang. sumber Wikipedia16. Sipak Rago Sepak ragaSepak raga bahasa Minangkabau sipak rago adalah salah satu permainan tradisional yang berkembang di wilayah Minangkabau. Permainan ini dimainkan oleh lima sampai sepuluh orang dengan cara membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, di mana bola raga tersebut dimainkan dengan kaki dan teknik-teknik tertentu sehingga bola tersebut berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah. Bola raga terbuat dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam menggunakan utama sepak raga dengan sepak takraw terletak pada penggunaan jaring net yang ditemui pada sepak takraw, tetapi tidak dipakai pada sepak zaman dahulu permainan sepak raga dilakukan oleh para pemuda di kampung-kampung pada sore hari untuk mengisi waktu luang dan sebagai sarana hiburan. Tidak ada penilaian yang baku pada permainan ini, karena permainan ini tidak dipertandingkan. Yang ada hanya penilaian pada kemahiran pemain dalam memainkan bola supaya tidak jatuh ke ini sekarang masih dapat dijumpai di daerah pinggiran kota Padang dan juga daerah-daerah lain di Sumatra Barat, akan tetapi di wilayah perkotaan sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Akhir-akhir ini, permainan sepak raga sudah mulai diperlombakan dan sudah banyak grup-grup sepak raga yang mulai Sipak TekongSepak tekong atau sipak tekong adalah permainan tradisional yang berasal dari Sumatra Barat. Sepak tekong adalah bahasa Minang dimana sepak berarti menendang atau menyipak dan tekong adalah ini menggunakan peralatan yang mudah didapat dan dibuat oleh anak-anak yaitu dengan memanfaatkan kaleng bekas. Kedalam kaleng bekas tersebut dimasukkan batu-batu kecil, lalu kaleng ditutup dengan dengan cara memukul-mukul bagian mulut kaleng. Apabila kaleng digoyang-goyang maka akan menimbulkan bunyi gaduh akibat pergeseran batu-batu dengan kalengPermainan sepak tekong ini lebih didominasi oleh anak laki-laki daripada anak perempuan, dengan jumlah pemain lima orang atau permainan dimulai terlebih dahulu para pemain akan bersuit untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga tekong, dan pemain lainnya akan bersembunyi disekitar atau tidak terlalu jauh dari tekong. Tekong ditempatkan dalam sebuah garis lingkaran. Si penjaga tekong sambil menginjak tekong dengan menutup mata dengan kedua telapak tangannya sambil meneriakkan "alaaaah" bahasa Minang sudah dan "aluuuun" bahasa Minang belum. Apabila ada yang menyatakan sudah, maka penjaga tekong mulai mencari dimana arah suara pemain. Jika ada yang dapat maka ia akan menjadi penjaga tekong berikutnya. Namun apabila yang dapat bisa menyipak tekong dengan jauh, maka ia akan memiliki waktu untuk kembali permainan ini mereka yang sering menjaga tekong adalah yang kalah. Bagi yang tidak pernah menjaga tekong maka ia adalah pemenangnya. sumber Wikipedia18. Suruak lidi Sembunyi lidiPermainan suruak lidi adalah salah satu permainan anak anak sumbar yang dilakukan sambil jongkok dengan tanah dan lidi sebagai alat permainannya. Permainan ini sangat sederhana yang dimainkan layknya mancik-mancik tapi versi lidinya, lidi yang di kendalikan oleh manusia maksudnya. Sumber Selainitu pariwisata Sumatra Barat juga banyak menjual budayanya yang khas seperti Festival Tabuik Festival Rendang permainan kim dan seni 24 Permainan Tradisional Khas Sumatera Utara Mei 08, 2021 Add Comment khas , model kanopi minimalis , utara Edit
Permainan Tradisional dari Sumatera Utara Singkat Sumatera Utara[sunting] Sumatera Utara dengan ibukota Medan merupakan kota kedua terbesar di Sumatera Utara. Memiliki berbagai suku beragam mulai dari suku Batak, Nias, Melayu dan berbagai suku lainnya dari daerah yang bersebelahan seperti Sumatera Barat, Aceh, Riau dan daerah lainnya. Disamping adat, kebiasaan, tradisi yang beragam, di Sumatera Utara kita juga bisa temukan berbagai permainan tradisional yang menyebar di berbagai lokasi mulai dari Samosir, Karo, Tapanuli Selatan, Melayu, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Anak-anak masih memainkan berbagai permainanan tradisional yang menjadi warisan nenek moyang yang sangat memiliki nilai dan manfaat yang cukup besar. Permainan tradisional mendukung kearifan lokal serta menciptakan generasi yang sehat, ceria dan bahagia Tulisan ini membahas berbagai permainan tradisional yang ada di berbagai daerah yang ada di SUmatera Utara. Mulai dari jenisnya, prinsip, nilai filosofis dan manfaatnya. Kemudian di akhir tulisan juga mengupas beberapa penutup dan kesimpulan tentang permainan tradisional yang ada di daerah ini. Permainan Tradisional[sunting] Tradisional Pecah Piring[sunting] Permainan ini merupakan permainan yang paling banyak dimainkan oleh anak-anak yang ada di daerah ini. Kondisi lahan terbatas di perumahan tidak menjadi penghalang anak-anak untuk memainkan permainan pecah piring. Pemain terdiri dari 4-6 orang Bahan permainan Bola kecil bisa terbuat dari plastik/bola kasti, atau bola dibuat dari kertas yang digulung-gulung; pecahan-pecahan batu kecil/pecahan batu marmer/pecahan batu keramik Proses Permainan 1. Pecahan batu disusun di suatu tempat 2. Pemain dibagi menjadi dua kelompok 3. Dilakukan pengundian siapa kelompok yang duluan bermain 4. Kelompok yang menang mulai bermain,yang kalah berjaga 5. Salah satu anggota kelompok yang menang melempar bola ke arah susunan batu 6. Jika batu sudah rubuh dan berserak maka kelompok penjaga berusaha menghalangi kelompok yang main untuk menyusun batu dengan cara melempar bola ke arah anggota lawan yang mulai menyusun batu 7. Kelompok pemain berusaha menyusun batu seraya menghindari badan terkena lemparan bola 8. Permainan dianggap menang jika batu bisa disusun 9. Permainan akan berganti , jika salah satu kelompok yang dilempar terkena badannya Manfaat 1. Permainan ini sangat bermanfaat untuk melatih jiwa sportifitas. Latihan untuk berjiwa sportif akan semakin kuat, karena jika tidak konsisten, peserta bisa berbuat curang. Karena dinamika permainan sangat tinggi maka peluang untuk melakukan curang sangat tinggi. 2. Peserta harus memiliki stamina yang kuat sehingga melatih peserta lebih kuat karena permainan lebih banyak berlari, menghindari bola, melempar bola, dan jongkok kerjasama tim, karena tim harus bekerjasama dalam menyusun kembali batu-batu yang berserakan. Dan juga melindungi sesama tim dengan menyundul bola yang hendak dilempar ke salah satu teman yang jadi sasaran lawan. 2. Permainan Tradisional Marsitengka[sunting] Permainan ini terkadang di daerah lain disebut engklek. Bahan dan perlengkapan Gambar permainan di tanah dengan membuat garis atau di lantai dengan menggunakan kapur. Biasanya dua model gambar yaitu gambar perempuan atau tipe laki-laki; gacok terbuat dari pecahan batu pipih, pecahan keramik, ukuran kecil yang muat di telapak tangan atau punggung kaki. Peserta Minimal 2 orang, tapi sebaiknya tidak lebih 4 orang karena permainan dilakukan secara individu Proses Setelah melakukan proses penentuan siapa paling dulu bermain lewat hom pim pa atau gunting batu kertas. Peserta yang menang akan bermain terlebih dahulu Langkah-Langkah Permainan I 1. Taruh batu gacok di gambar awal biasanya bagian kaki dulu, jangan sampai keluar garis. 2. Langkahkan kaki dengan hanya satu kaki mulai dari bawah kaki, tengah badan, lebih atas leher dan paling atas kepala 3. Kembali ke posisi semula, seraya mengambil gacok dengan tangan 4. Lanjutkan proses atau tahapan 1-3, ke arah atas tengah badan, lebih ke atas dan terakhir ke bagian kepala 5. Letakkan gacok di atas punggung tangan, versi lain bisa sambil dibolak balik 6. Langkahi semua bagian gambar, mulai dari bawah sampai atas 7. Kembali lagi ke posisi awal, belakangi gambar, kemudian lempar gacok melalui atas kepala , ke arah belakang ke gambar . 8. Dimana gacok berhenti, itu menjadi ruang miliki kita, biasanya diarsir sebagai tanda bahwa bagian itu sudah miliki dan Larangan Jika anggota badan menyentuh garis, maka dianggap pelanggaran, permainan bisa dialihkan ke peserta lain. Jika gacok keluar dari garis maka permainan dialihkan pada orang lain Tradisional Galasin Perlengkapan dan Bahan Membuat kotak-kotak berupa garis melintang dan membujur. Bisa 4 kotak atau lebih, tinggal menarik garis Peserta Minimal 4 orang dibagi menjadi 2 kelompok Tahapan 1. Membagi kelompok menjadi 2 dua grup dengan kepesertaan seimbang 2. Menyepakati aturan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama proses bermain 3. Menyepakati waktu bermain, walau tidak ketat, biasanya anak-anak yang memainkan permainan tradisional sudah secara alami menyepakati berapa waktu permainan. Biasanya 1 -1,5 jam 4. Memastikan punishment hukuman atau reward hadiah yang akan didapatkan bagi kelompok yang menang atau yang kalah. Saat anak-anak bermain sangat banyak sekali jenis punishment atau reward ini, antara lain a. Yang menang digendong b. Yang kalah disuruh push up sampai belasan kali c. Disuruh nyanyi bagi yang kalah Proses Permainan Kelompok yang bermain berusaha berlari ke garis terakhir dengan mencoba menghindari terkena tangan lawan maka proses permainan berganti. Setiap orang harus melewati semua kotak yang ada. Dimulai dari kotak pertama sampai kotak terakhir. Kelompok dikatakan menang jika semua peserta lolos melewati semua kotak. Permainan galasin membutuhkan kekuatan dan tenaga yang lumayan besar karena energi berlari, menghindar cukup tinggi. Peserta juga harus awas dan gesit agar tidak tersentuh lawan main. Permainan ini tidak terlalu membutuhkan banyak alat dan bahan. Hanya memerlukan halaman yang luas. Karena akan ada petak-petak minimal 4 buah yang harus dilewati selama permainan berlangsung. Permainan akan sangat seru dan aktif dimana pergerakan hampir di seluruh tubuh peserta. Disamping itu, permainan ini juga membutuhkan kecermatan tinggi, karena saat kita memasuki petak-petak permainan, kaki kita tidak boleh tersentuh atau keluar dari garis. Di SUmatera Utara, beberapa daerah menerapkan aturan yang agak berbeda. Misalnya jumlah kotak, tetapi secara umum jenis, aturan, jumlah peserta dan penentuan menang dan kalah hampir sama. 4. Permainan Tradisional Lempar Sandal Sumber Foto Pribadi Salah satu permainan yang masih banyak ditemukan saat ini yaitu permainan lempar sandal. Permainan ini banyak ditemukan di daerah pinggiran Kota Medan, ibukota Sumatera Utara. Merupakan metamorfosa permainan pecah piring. Sehingga kepesertaan, aturan, proses dan penetuan kalah menang hampir 99 persen menyerupai pada permainan pecah piring. Hanya bedanya adalah perlengkapan permainan adalah sandal. Sementara pecah piring adalah serpihan marmer, ubin atau sejenisnya. Sandal-sandal peserta biasanya disusun sampai tinggi. Sandal yang lain digunakan untuk memecah susunan sandal. Jika tim I adalah yang kalah maka semua anggota akan mencoba melempar sandal ke setiap tubuh peserta. Setiap peserta yang mencoba kembali menyusun sandal yang terserak akan diancam dengan lemparan sandal. Dan lawan harus menghindar. Jika kena maka tim berubah posisi. Gantian tim yang menjaga menjadi pemain. Sama dengan tahapan permainan lain, maka permainan ini harus memiliki beberapa unsur a. Dimainkan oleh 2 dua grup bisa gabung antara laki-laki dan perempuan, atau bisa dipisahk berdasarkan laki-laki atau perempuan b. Bahannya adalah sandal para pemain yang dikumpul menjadi satu. Sehingga permainan ini sangat mudah dilakukan. Tidak perlu mencari bahan lain c. Dibandingkan permainan lain, saat terkena badan tergantung sandal yang dilempar. Jika sandal ringan terbuat plastik tidak terlalu sakit. Tapi bila sandalnya berat maka jika terkena badan akan terasa sakit. Biasanya peserta memilih sandal yang ringan d. Permainan akan dipenuhi sorak-sorai, tertawa, berterian, berlari dan berbagai tingkah yang umumnya ceria dan gembira. Sehingga sangat bermanfaat bagi semua pemain Pemain yang dinyatakan menang adalah apabila tim berhasil menyusun kembali susunan sandal sebagaimana semula. Permainan bergantian jika ada salah satu peserta badannya kena sandal. 3. Prinsip, Nilai dan Manfaat Permainan Tradisional[sunting] Permainan tradisional memiliki prinsip dan nilai yang sangat positip bagi perkembangan seorang anak. Hampir semua permainan tradisional mengajarkan dan menanamkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang sangat membantu menumbuhkan seorang anak menjadi anak yang tangguh di tengah masyarakat. Beberapa prinsip dan nilai dalam permainan tradisional antara lain 1. Kebersamaan Semua jenis permainan tradisional dilakukan oleh lebih dari 1 berkelompok tanpa membedakan jenis kelamin, ras , suku dan agama. Di saat jaman sekarang yang sangat individualis, permainan tradisional mengajarkan semua dilakukan berkelompok. 2. Kompetisi Yang Sehat Permainan tradisional mengutamakan kompetisi yang sehat. Segala kecurangan sangat ditentang. Berbagai aturan diterapkan dan dipatuhi semua orang. Permainan yang selalu berujung kalah dan menang selalu direspon oleh peserta dengan lapang dada. Sportifitas menjadi benteng yang kokoh sehingga ketika sudah tahu ada yang menang dan kalah, tidak diakhiri dengan kebencian tetapi dengan ikhlas dan bertanggungjawab 3. Kekompakan Kompak dan kerjasama yang bagus sangat dibutuhkan dalam permainan tradisional. Permainan seperti galasin, pecah piring, tentu akan menjadi sangat indah dilihat jika semua peserta saling bekerjasama. Tidak dibutuhkan ego perseorangan, karena akan membuat tim kacau. Tidak semua tim memiliki kesempurnaan untuk melakukan berbagai peran, sehingga semua peserta bisa saling melengkapi. Yang kuat lari memberi dukungan bagi yang lemah. Yang ahli lompat akan membantu peserta yang pendek lompatannya. Saling permainan akan maksimal jika pembagian peran dilakukan secara kompak 4. Telaten, Detail dan Harus Sabar Dalam berbagai permainan tradisional seperti congklak, karet, peserta dilatih kesabarannya. Karena ketika tim lawan bermain, maka kita harus sabar menunggu giliran. Saat main conglak misalnya kita juga harus teliti dan detail menghitung batu-batu conglak. Kita juga harus detail melihat mana dan saat kapan kita bisa melakukan boom supaya dapat banyak. 5. Saling Percaya Membangun kepercayaan menjadi titik masuk sehingga seluruh proses permainan akan memberikan kebahagiaan. Karena jika terjadi kecurangan, tanpa ada kepercayaan dan saling curiga maka permainan yang seharusnya menyenangkan menjadi permainan yang membuat suasana hati buruk. Jika tim saling percaya, jika semua peserta membangun kejujuran, maka proses, alur dan hasil permainan akan memuaskan semua pihak. dan Kesimpulan[sunting] Sayangnya ditengah gelombang tehnologi informasi dan perkembangan media sosial saat ini. Dengan berbagai platform, aplikasi dan perusahaan multimedia yang membanjiri dunia maya, permainan tradisional mulai tersingkir. Di beberapa desa atau perkotaan memang satu dua masih ditemukan anak-anak bermain secara tradisional. Tetapi bentuk, ragam dan kekayaan permainan tersebut sudah mulai berkurang. Padahal sebagaimana disebutkan diatas, bahwa banyak nilai dan manfaat yang sangat bagi seiring dengan pertumbuhan anak. Anak lebih bersosialisasi. Anak-anak juga bergerak secara fisik sehingga membantu dalam membentuk tubuh yang lebih sehat. Karena itu beberapa hal yang sangat penting terkait dengan permainan tradisional. 1. Menyebarkan, mengenalkan dan menggali kembali permainan tradisional yang sudah terlupakan dan juga menggali permainan tradisional sesuai lokasi, suku, kebudayaan setempat untuk menjadi sebuah kekayaan bangsa dan negara Indonesia 2. Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Sipil harus mendukung berbagai upaya dalam melestarikan permainan tradisional baik dalam peraturan atau kebijakan, program dan juga dibuat kebijakan yang sangat berpotensi mendukung pelestarian dan pembangunan permainan tradisional oleh pemerintah maka pihak swasta dan sipil akan sangat bersemangat melakukan berbagai upaya dalam melestarikan permainan tradisional 3. Perlu dilakukannya berbagai event, perlombaan, ajang kegiatan, pameran, festival permainan tradisional secara rutin dan berkesinambungan sehingga warga kembali mengingat dan berkenan untuk menerapkannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses membimbing anak-anak mereka 4. Membangun berbagai komunitas warga yang relevan dengan permainan tradisional untuk semua kalangan sebagai ajang untuk bersosialisasi di tengah individualistik media sosial saat ini dan juga paparan informasi yang jutaan jumlahnya setiap hari di media sosial 5. Mengapresiasi berbagai komunitas, lembaga , perusahaan, badan termasuk WIkibuku yang menyelenggarakan kompetisi untuk menuliskan kembali permainan tradisional yang pernah ada dan sekarang masih ditemukan di Indonesia.
PermainanTradisional Gasing Sumatera Utara Madaniah adalah pabrik produsen pembuatan alat peraga edukasi (APE) mainan anak indoor yang berkualitas bagus dengan harga murah. Kami menyediakan dan menjual alat peraga edukatif ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK) .

Medan, IDN Times- Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional KPOTI Sumut, Agustin Sastrawan menyampaikan Sumut memiliki banyak sekali permainan rakyat dan olahraga tradisional yang mencapai kurang lebih 2000-an itu, semua orang wajib menjaga ketahanan budaya. Salah satunya dengan melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisonal. “Banyak yang tidak menyadari dengan kekayaan alam yang besar, Sumut memiliki potensi yang besar sekali untuk menciptakan sesuatu yang baru,” kata Agustin, Selasa 31/8/2021. 1. Saat ini, anak-anak banyak sekali yang terpengaruh dengan permainan yang punya pengaruh kurang baikIlustrasi Game IDN Times/Mardya Shakti Namun saat ini, Agustin menilai anak-anak banyak sekali yang terpengaruh dengan permainan yang punya pengaruh kurang baik. Agustin menyebutkan sejumlah permainan modern di gawai, yang tidak lebih baik dari permainan rakyat dan olahraga tradisional yang ada. Baca Juga Main Game 2 Jam Bakar Kalori Setara Kali Sit Up, Ini Sebabnya 2. KPOTI Sumut akan membentuk 250 Desa Pangkalan Olahraga Tradisional di lima zonaIlustrasi permainan tradisional menuturkan, KPOTI Sumut akan membentuk 250 Desa Pangkalan Olahraga Tradisional di lima zona yakni Deliserdang, Langkat, Padangsidimpuan, Toba dan Labuhanbatu. Pembentukan ini akan melibatkan Pemerintah Provinsi Sumut."Pangkalan olahraga ini fungsinya untuk pendataan, penggalian hingga pelestarian permainan rakyat dan olahraga tradisional. Selain itu berfungsi juga sebagai tempat pembinaan prestasi bagi masyarakat," ujarnya pada kegiatan puncak Bulan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Sumut 2021 di Aula Tengku Rizal Nurdin. 3. Nawal Lubis dianugerahi gelar Bunda Permainan Tradisional oleh KPOTI SumutIstimewa/IDN TimesDalam kegiatan tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP PKK Sumatera Utara Sumut Nawal Lubis dianugerahi gelar Bunda Permainan Tradisional oleh KPOTI Sumut. Nawal dinilai memiliki kepedulian yang tinggi terhadap budaya nusantara melalui permainan rakyat dan olahraga kesempatan itu, Nawal mengajak seluruh masyarakat agar tidak meninggalkan permainan rakyat dan olahraga tradisional.“Sebagai aset dan kekayaan bangsa, permainan rakyat dan olahraga tradisional ini perlu kita jaga dan terus lestarikan. Jangan sampai hilang ditelan masa, saat ini permainan rakyat dan tradisional bersaing dengan permainan yang lebih modern,” kata juga berharap agar permainan rakyat dan olahraga tradisional tersebut memiliki payung hukum yang kuat agar dapat tetap lestari. Salah satunya dengan cara mendaftarkannya hak kekayaan intelektual. Baca Juga Rindu! Ini 7 Permainan Tradisional yang Bikin Ingat Masa Lalu

DiIndonesia ada banyak sekali permainan tradisional yang berbeda di setiap daerah. Kali ini, kita cari tahu permainan tradisional dari Sulawesi Utara, yuk! Coba temukan permainan yang sama seperti di daerah tempat tinggalmu, ya! Cenge-cenge. Cenge-cenge adalah permainan populer yang banyak dimainkan anak-anak di berbagai wilayah di Indonesia.
MEDAN - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP menghadiri Pelantikan Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia KPOTI Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan Pelatihan Pembentukan Pangkalan Olahraga Tradisional Pangkotrad Tahun 2021. Pelantikan bertema 'Kokohkan Pertahanan Bangsa Lewat Budaya Melalui Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia' itu digelar, Kamis 11/11 di Balairung Pemkab Deliserdang. Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dr Rima Agristina SH SE MM mewakili BPIP dalam acara tersebut menuturkan amanah dan tugas mulia dalam mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak anak berbasis kearifan lokal sangat penting untuk saat ini. Rima mengatakan, permainan tradisional saat ini sudah lama tidak dimainkan oleh anak Indonesia. "Inilah yang menjadi amanah dan tugas mulia, bagaimana membawa anak-anak kita mampu kembali mengenal permainan tradisional yang berbasis pada kearifan lokal yang ada di Indonesia yang memiliki permainan tradisional terbanyak didunia yaitu kurang lebih permainan," ujarnya. Rima berharap Pancamain Indonesia seri berikutnya berasal dari Provinsi Sumatera Utara dapat cepat terlaksana disebarluaskan kepada anak anak yang ada di Sumatera Utara. Menurutnya, permainan tradisional di Sumatera Utara begitu banyak dan sebagian masih ada yang memainkan permainan tersebut. Dia menyebut, Pancamain juga dapat menjadi media pembelajaran Pancasila untuk anak-anak dengan cara yang menyenangkan karena dunia anak adalah dunia bermain. Dalam dunia bermain inilah cara tepat dalam mengenalkan Pancasila kepada kalangan anak-anak. "Maka sekali lagi kita mengajak untuk terus menggali dan melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional," kata Rima. Setelah pelantikan, KPOTI Sumut langsung menggelar pelatihan pembentukan Pangkotrad di Kabupaten Deli Serdang. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari yang diisi sejumlah materi, diantaranya pembentukan Pangkotrad, hingga workshop jurnalistik kebudayaan. Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pengendalian III BPIP Kenny Tawarnate menuturkan bahwa membentuk karakter nasionalisme banyak bisa dilakukan. Menurutnya permainan tradisional juga bisa membentuk karakter anak bangsa untuk mencintai permainan tradisional. “Untuk membentuk karakter nasionalisme itu banyak yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan permainan tradisional," ujarnya. Kenny berharap akan ada pembentukan pangkotrad di daerah lainnya guna untuk membentuk karakter nasionalisme pada anak. Pelatihan pembentukan Pangkotrad di Sumatera Utara sudah dilaksanakan di empat daerah yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Labuhan Selatan, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Padang Sidempuan. Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Umum KPOTI Pusat Dr Zaini Alif SSn MDs, Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Dr Rima Agristina SH SE MM, Kadisbudpar Sumut Zumri Sulthony SSos MSi, Asisten I Pemkab DS Citra Efendi Capa, Ketua TP PKK Deli Serdang Hj Yunita Siregar, Ketua KONI Sumut John Lubis, Sejarawan Ichwan Azhari, Dosen Fisip USU Faisal Mahrawa serta seluruh pengurus KPOTI Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

LampungUtara terdiri atas 23 kecamatan, dan salah satunya adalah Kecamatan, Abung Timur. Kecamatan ini memiliki beragam kekayaan budaya. Salah satunya adalah permainan anak tradisional. Beberapa permainan yang hingga kini biasa dimainkan adalah Kebabeng, Kikhikan, Pidak, Bedil Betung, Balang-balang, Gasing, Taplak, Bola Beracun. Kebabeng.

Olahraga tradisional masyarakat di Pulau Sumatra sangat beragam. Masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Geulayang Tunang Geulayang Tunang terdiri atas dua kata, yaitu geulayang yang berarti layang-layang dan tunang berarti pertandingan. Dari namanya jelas mempertegas bahwa geulayang tunang merupakan pertandingan layang-layang atau adu layang yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Permainan ini sangat digemari masyarakat di berbagai daerah di Aceh. Mengenai nama permainan jenis ini, ada pula yang menyebutnya adu geulayang. Kedua istilah yang disebutkan terakhir memiliki maksud dan arti yang zaman dahulu, permainan ini diselenggarakan sebagai pengisi waktu setelah masyarakat suatu tempat panen padi. Sebagai pengisi waktu, permainan ini sangat bersifat rekreatif. Oleh karena itu, permainan ini sering kali dilombakan dalam acara peringatan hari kemerdekaan RI atau even-even kebudayaan lainnya di Aceh semisal Pekan Kebudayaan Aceh. Provinsi Sumatera Utara Zawo-zawoZawo- zawo adalah sejenis permainan rakyat di kalangan penduduk Nias, Sumatra Utara. Dalam permainan ini para pemain melompati susunan batu hompo batu yang berbentuk trapesium yang tingginya mencapai 2 meter. Selain itu, pada masa lalu, ketangkasan melompati batu tersebut merupakan prasyarat seorang pemuda untuk memasuki jenjang pernikahan. Zawo-zawo masih dapat ditemukan hingga saat ini di desa-desa di Kabupaten Nias Selatan. Provinsi Sumatera Barat Pacu JawiPacu Jawi merupakan olahraga tradisional yang berkaitan dengan budaya lokal yang berasal dari Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Tanah Datar. Berbeda dengan karapan sapi di Madura yang diselenggarakan di arena kering, Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar di gelar di persawahan sehabis panen dalam kondisi arena Pacu Jawi ini dilombakan bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan, tetapi hanya dilepas satu pasang setiap lomba. Seorang joki mengendarai sepasang sapi yang diapit dengan peralatan pembajak sawah sambil memegang tali dan ekor kedua sapi. Ketika joki ingin berlari cepat, dia akan menggigit ekor-ekor sapi. Semakin cepat sapi itu berlari, semakin keras dia harus menggigit ekor tradisional Pacu Jawi mencerminkan semangat yang sangat luar biasa anak nagari di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Provinsi Riau Pacu JalurPacu Jalur adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Berukuran panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu 40-60 orang. Setiap tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisonal dari Kabupaten Teluk Kuantan, Riau, bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pacu Jalur ini sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional. Biasanya sebelum acara dimulai, diawali upacara sacral oleh pawang jalur. Seluruh Desa dan Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singing mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba sebagai partisipasi dan prestise masing-masing desa. Selain perlombaan, diadakan juga Pekan Raya Kuantan Singing, pertunjukan Sendratari dan, lagu daerah, randai dan lain sebagainya. 24Permainan Tradisional Khas Sumatera Utara 1. Batu Marsiada sumber : tradisional dari provinsi Sumatera Utara yang dapat dijumpai di 2. Ciboni-ciboni Ciboni-ciboni merupakan salah satu permainan asli tradisionil dari Pakpak, Kabupaten Dairi, Sumut. 3. - Tradisi lompat batu disebut hombo atau fahombo dilakukan suku Nias, Provinsi Sumatera Utara. Tradisi ini hanya dilakukan oleh laki-laki. Tradisi ini bisa ditemukan Desa Bawomataluo. Desa adat di Kabupaten Nias Selatan yang kental dengan Tradisi Lompat dalam bahasa Nias berarti bukit matahari. Penamaan desa tersebut sesuai dengan nama letaknya yang berada di atas bukit dengan ketinggian 324 meter di atas permukaan laut. Desa ini telah dibangun berabad-abad yang lalu. Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap dewasa secara fisik. Selain ditampilkan secara adat, tradisi lompat batu juga menjadi pertunjukkan menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana. Baca juga Tradisi Lompat Batu Bawomataluo, Persiapan sebelum PerangKabupaten Nias Selatan mempunyai luass wilayah km2. Wilayahnya berada di bagian barat pulau Sumatera dengan jarak kurang lebih 92 mil dari Kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah. Ibu kota Nias Selatan adalah Teluk Dalam yang berkedudukan di pulau Nias. Sejarah Tradisi Lompat Batu Tradisi Lompat Batu telah berlangsung berabad-abad yang lalu. Tradisi dilestarikan bersama budaya megalitikum di pulau seluas km2 yang berpenduduk jiwa dan di kelilingi Samudera Hindia. Tradisi Fahombo diwariskan secara turun-temurun pada anak laki-laki. Namun, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, meskipun mereka telah dilatih sejak kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan ada unsur magis dari roh leluhur untuk seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna. Baca juga Menjelajah Situs Megalitik di Nias yang Berusia Ribuan Tahun . 358 399 266 422 195 493 494 381

permainan tradisional sumatera utara